SIKAP
TOKOH ZHU YING TAI (祝英台)
TERHADAP ADAT-ISTIADAT YANG BERLAKU DI CHINA DALAM FILM SAMPEK YINGTAI (梁祝) : KAJIAN SOSIOLOGI SATRA
Makalah
Oleh :
WIDARTI
NIM 12020774020
UNIVERSITAS
NEGERI SURABAYA
FAKULTAS BAHASA DAN
SENI
PRODI PENDIDIKAN BAHASA MANDARIN
2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar
Belakang
Sastra merupakan suatu karya manusia yang indah baik
berupa tulisan dan lisan. Salah satu fungsi dari karya sastra adalah fungsi
deduktif, yaitu karya sastra mampu memberikan wawasan pengetahuan mengenai
kehidupan manusia bagi pembacanya. Salah satu bentuk karya sastra adalah berupa
film. Salah satu negara yang produktif untuk membuat film, terumata terkait
film sejarah dan budaya adalah China. China berkembang sebagai salah satu
negara yang mempunyai peradaban tertua di dunia. Aspek budaya, sastra dan
filsafat China banyak dikagumi oleh masyarakat di seluruh dunia. Salah satu
film legenda dari China yang paling terkenal adalah film Sampek Yingtai (梁祝).
Film Sampek Yingtai (梁祝)
merupakan film terkenal dari China yang
menceritakan tentang seorang perempuan bernama Zhu Ying Tai (祝英台) yang jatuh cinta pada
seorang pemuda bernama Liang Shan Bo (梁山伯).
Mereka bertemu ketika Zhu Ying Tai (祝英)
menyamar sebagai laki-laki di sekolah yang ada di Hangzhou. Di akhir
cerita Zhu Ying Tai (祝英台)
dipaksa orangtuanya untuk menikah dengan laki-laki lain. Mendengar berita
tersebut, Liang Shan Bo (梁山伯) yang sudah jatuh
cinta pada Zhu Ying Tai (祝英台)
merasa sakit hati dan akhirnya meninggal
dunia. Pada hari pernikahannya, rombongan pengiring Zhu Ying Tai (祝英台) dihadang badai di
dekat kuburan Liang Shan Bo (梁山伯).
Zhu Ying Tai (祝英台) pergi ke kuburan tersebut dan meminta agar
kuburan tersebut terbuka. Tiba-tiba hal tersebut terjadi dan Zhu Ying Tai (祝英台) meloncat ke dalam
kuburan dan bergabung dengan Liang Shan Bo (梁山伯).
Tidak lama kemudian, dari balik kuburan
tersebut muncul sepasang kupu-kupu cantik yang dianggap sebagai jelmaan dari
Liang Shan Bo (梁山伯) dan Zhu Ying Tai (祝英台). Film Sampek Yingtai
(梁祝) ini dapat dikaji menggunakan
beberapa pendekatan, salah satunya yaitu menggunakan kajian sosiologi sastra.
Sosiologi sastra yaitu suatu pendekatan yang melihat
karya sastra sebagai cerminan masyarakat sehingga sastra dihubungkan dengan
kondisi sosial dan budaya masyarakat yang ada. Film Sampek Yingtai (梁祝) dapat dikaji
menggunakan pendekatan sosiologi sastra karena dalam fil tersebut terdapat
beberapa cerita mengenai budaya dan masyarakat China. Zhu Ying Tai (祝英台) digambarkan sebagai
sosok perempuan terpelajar di masa itu. Zhu Ying Tai (祝英台)
tidak mau sekadar menjadi seorang anak dan perempuan yang terkukung dalam
tradisi dan adat yang berlaku, namun Zhu Ying Tai (祝英台)
juga merupakan seorang perempuan yang memiliki pemikiran cerdas karena ia juga
tidak mau melanggar adat dan istiadat leluhurnya selagi ia mendapatkan hak yang
dinilainya benar dan semestinya.
Berdasarkan penjabaran latar belakang tersebut,
penulis ingin membuat makalah dengan judul “Sikap Tokoh Zhu Ying Tai (祝英台) terhadap
Adat-istiadat yang Berlaku di China dalam Film Sampek Yingtai (梁祝) : Kajian Sosiologi
Satra”, harapan penulis adalah agar penulis dan pembaca bisa mengetahui dan
menemukan bentuk budaya atau adat serta sikap Tokoh Zhu Ying Tai (祝英台) terhadap
adat-istiadat yang berlaku pada masa tersebut.
2.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas, dapat dirumuskan rumusan masalah sebagai berikut:
1)
Apa saja bentuk adat-istiadat yang
berlaku pada masa tokoh Zhu Ying Tai (祝英)?
2)
Bagaimanakah sikap tokoh Zhu Ying Tai (祝英台) terhadap
adat-istiadat yang berlaku pada masa tersebut?
3.
Tujuan
Merujuk pada latar belakang dan rumusan masalah, adapun tujuan yang
ingin dicapai dalam pembuatan makalah ini, yaitu :
1.
Menjabarkan bentuk adat-istiadat yang
berlaku pada masa tokoh Zhu Ying Tai (祝英).
2.
Mendeskripsikan sikap tokoh Zhu Ying Tai
(祝英台) terhadap
adat-istiadat yang berlaku pada masa tersebut.
4.
Manfaat
Adapun
manfaat yang dapat diperoleh dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut
:
1.
Manfaat
teoritis: makalah ini diharapkan bermanfaat bagi ilmu pendidikan di Indonesia, utamanya mengenai pendekatan sosiologi sastra dalam suatu film.
2.
Manfaat
praktis : makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi pembaca.
5.
Metode
Penulisan
Metode yang digunakan dalam
penyusunan makalah ini yaitu metode
literatur. Metode literatur merupakan metode pengumpulan data dengan cara
membaca buku-buku dan situs-situs internet yang mendukung dan menunjang dalam
pembuatan dan penyusunan makalah, sekaligus dijadikan sebagai landasan dalam
penulisan suatu makalah.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Bentuk
adat-istiadat yang berlaku pada masa tokoh Zhu Ying Tai (祝英).
Beberapa
bentuk adat-istiadat yang berlaku pada masa tokoh Zhu Ying Tai (祝英) dalam film Sampek
Yingtai (梁祝) yang terlihat sangat
menonjol adalah sebagai berikut:
1)
Pendidikan hanya untuk laki-laki
Status
dan peran perempuan dalam masyarakat China dahulu memiliki kedudukan yang
berbeda dengan laki-laki. Lak-laki merupakan inti dari suatu keluarga. Dalam
masyarakat China berlaku sistem bahwa laki-laki adalah pemimpin dan perempuan
yang mematuhi dan mematuhi laki-laki. Dalam tradisi dan adat masyarakat China,
perempuan memiliki keterbatasan dalam ruang geraknya, salah satunya yaitu di
bidang pendidikan. Perempuan diharuskan untuk selalu tinggal di rumah,
sedangkan yang boleh untuk mendapatkan pendidikan hanyalaj laki-laki. Dengan
kata lain pada masyarakat China, pendidikan hanya untuk laki-laki seperti yang
ada pada film Sampek Yingtai (梁祝).
2)
Perjodohan
Tradisi
atau adat merupakan suatu warisan dari kebiasaan leluhur. Salah satu tradisi
yang tampak dalam film Sampek Yingtai (梁祝)
adalh mengenai tradisi perjodohan. Tradisi perjodohan sangat melekat dari dulu,
hal ini menjadi kebiasaan bahwa orang tualah yang menentukan kepada siapakah
anaknya dinikahkan. Anak – anak harus mematuhi orangtuanya dan harus taat dan
tunduk pada orang tua. Perjodohan menjadi suatu yang wajar bagi orang China
pada jaman. Seorang kepala keluarga atau ayahlah yang berhak memutuskan segala
masalah termasuk dalam tradisi perjodohan. Tradisi perjodohan ini berlaku atau
terjadi pada keluarga yang masih memegang teguh nilai-nilai adat seperti pada
tradisi atau adat leluhur di China. Pada film Sampek Yingtai (梁祝), Zhu Ying Tai (祝英台) dijodohkan dengan putra
bangsawan dari keluarga bermarga 馬
(mǎ).
2.
Sikap
tokoh Zhu Ying Tai (祝英台)
terhadap adat-istiadat yang berlaku pada masa tersebut.
Zhu Ying Tai (祝英台) adalah anak dan
perempuan yang sangat berbakti pada orang tuanya dan berpendirian sangat teguh.
Zhu Ying Tai (祝英台) tidak mudah
terpengaruh ketika ia telah memutuskan suatu hal. Hal tersebut terlihat pada
saat ia menyamar sebagai siswa laki-laki di sebuah sekolah di Hangzhou. Karena
ayahnya tidak menyetujui maka ia melakukan berbagai cara agar ia bisa
bersekolah.
Zhu Ying Tai (祝英台) juga merupakan perempuan
yang lembut dan sangat menjaga janji serta penuh perhatian pada orang lain
bahkan abdinya sendiri. Karena pengetahuannya yang tinggi, sikap sopan santun
dan bertutur halus sangat tampak pada dirinya. Adapun sifat lain dari Zhu Ying
Tai (祝英台) yang lain adalah adalah
pantang menyerah. Ia selalu melakukan apapun dengan pemikiran-pemikiran
terlebih dulu. Jika merasa suatu hal benar ia akan memperjuangkan kebenarannya.
Sebaliknya, jika suatu hal salah maka ia pun akan memperjuangkan haknya.
Zhu Ying Tai (祝英台) berpendapat bahwa
seharusnya kaum wanita juga mendapatkan kesempatan yang sama dengan laki-laki
untuk bersekolah dan tidak hanya berdiam diri di dalam rumah saja. Zhu Ying Tai
(祝英台) juga tumbuh sebagai
sosok wanita yang teguh pada pendirian dan keinginannya, hal tersebut terlihat
pada ia telah memutuskan sendiri dengan siapa dia akan menikah.
Seiring dengan masalah yang
menghampirinya, Zhu Ying Tai (祝英台)
yang lembut namun pada akhirnya dia berubah menjadi keras bahkan menentang
teguh kedua orang tuanya. Ketidakpastian karakter tokoh utama Zhu Ying Tai (祝英台) merupakan sebuah ciri
khas dari sastra China. Disini karya-karya sastra mencoba menujukkan sisi
pribadi manusia yang selalu berubah dan cenderung memiliki sifat-sifat yang
tumpang tindih antara hitam-putih. Sesuai dengan konsep Taoisme bahwa dalam
satu kehidupan selalu ada hitam di dalam putih dan putih di dalam hitam dimana
keduanya berlangsung saling mengutuhkan keberadaan yang lain. Pada film ini
tokoh ditunjukkan dengan jujur dan ala kadarnya sehingga penonton dapat
menerima dan memahami dengan perubahan karakter yang terjadi pada Zhu Ying Tai
(祝英台). Zhu Ying Tai (祝英台) yang sebenarnya
menolak perjodohan karena merasa sudah punya kekasih yaitu Liang Shan Bo (梁山伯), namun karena ayahnya
memaksa perjodohan tersebut maka Zhu Ying Tai (祝英台)
tidak bisa berbuat apa-apa lagi untuk menolaknya.
BAB III
PENUTUP
1.
Simpulan
1)
Bentuk adat-istiadat yang berlaku pada
masa tokoh Zhu Ying Tai (祝英)
dalam film Sampek Yingtai (梁祝)
yang terlihat sangat menonjol adalah pendidikan hanya untuk laki-laki dan
perjodohan.
1) Sikap
tokoh Zhu Ying Tai (祝英台) terhadap
adat-istiadat yang berlaku pada masa tersebut adalah idealis. Tokoh-tokoh dalam
karya sastra China seperti tokoh Zhu Ying Tai (祝英台)
yang berkonflik dan menyikapi konflik dengan apa adanya dan tidak berlebihan. Zhu
Ying Tai (祝英台) tidak bereaksi yang
berlebihan dalam menghadapi setiap konflik kehidupannya. Tetapi Zhu Ying Tai (祝英台) tetap menjadi
perempuan yang teguh atas apa yang menjadi kemauan hatinya.
DAFTAR
RUJUKAN
https://id.wikipedia.org/wiki/Sampek_Engtay Diakses
pada tanggal 27 April 2016 pukul 11.00 WIB
http://nanda-a-r-fib11-fib11.web.unair.ac.id/artikel_detail-104241-Umum-%20Pembacaan%20Karya%20%E2%80%9CSan%20Pek%20Eng%20Tay:%20%20Romantika%20Emansipasi%20Seorang%20Perempuan%E2%80%9D%20%20dengan%20Analisis%20Unsurunsur%20Khas%20Karya%20Sastra%20China.html Diakses
pada tanggal 27 April 2016 pukul 11.00 WIB
http://hulosobokaligesingpurworejo.blogspot.co.id/2009/12/sinopsis-sampek-engtay.html
Diakses pada
tanggal 27 April 2016 pukul 11.15 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar