Campur Kode Tuturan Ahok
dalam Acara Huárén Gùshì- Huárén Shìjiè (华人故事
- 华人世界) di China Central Television-4 (CCTV-4)
1.
Latar
Belakang
Bahasa merupakan alat komunikasi yang
penting bagi manusia. Manusia dengan sesamanya tidak akan bisa berkomunikasi
dengan lancar tanpa adanya bahasa. Bahasa menjadi media berkomunikasi manusia baik
untuk berkomunikasi secara langsung maupun tidak langsung, dan secara lisan
maupun tulis. Dalam pengertian yang sederhana, bahasa digunakan manusia dalam
rangka untuk menyampaikan maksud kepada sesamanya.
Dalam berinteraksi dengan sesamanya,
sangat memungkinkan seseorang bisa menguasai lebih dari satu bahasa. Hal
tersebut bisa disebabkan karena faktor lingkungan maupun faktor kemauannya
sendiri agar bisa menguasai banyak bahasa. Kondisi di mana seseorang bisa
menguasai lebih dari satu bahasa biasanya terjadi pada masyarakat multilingual,
termasuk di Indonesia. Masyarakat multilingual adalah masyarakat yang dalam
berkomunikasi sehari-hari menggunakan lebih dari satu ragam bahasa. Seseorang yang
bisa menguasai banyak bahasa (termasuk bahasa asing) biasanya akan menimbulkan
suatu fenomena bahasa yaitu alih kode dan campur kode.
Alih kode dan campur kode sering
terjadi pada masyarakat multilingual seperti pada masyarakat indonesia.
Indonesia sebagai negara berkembang yang terdiri atas banyak pulau akan
senantiasa terbukauntuk menjalin kerjasama dengan negara lain. Hal ini memungkinkan
bahwa masyarakatnya bisa menguasai lebih dari dua bahasa (termasuk bahasa
daerah dan bahasa Indonesia). Masyarakat multilingual bisa menggunakan pilihan
bahasa yang dinggap paling efektif,komunikatif, dan paling sesuai dengan maksud
yang ingin disampaikan dalam berkomunikasi dengan sesamanya. Alih kode dan
campur kode merupakan salah satu cabang kajian sosiolinguistik. Dalam kajian
sosiolinguistik, penelitian mengenai fenomena alih kode dan campur kode bisa
menjadi topik kajian yang menarik. Campur kode merupakan suatu suatu gejala berbahasa ketika
pembicara memasukkan unsur bahasa yang lain dalam percakapannya. Dalam kenyataannya
faktor penyebab terjadinya fenomena bahasa ini tidak disadari secara langsung
oleh penuturnya. Fenomena alih kode dan campur kode tersebut juga terjadi pada
masyarakat Indonesia sebagai masyarakat yang multilingual.
Salah satu
tokoh Indonesia yang beberapa tahun menjadi perbincangan hangat karena gaya berbahasanya
adalah Basuki
Tjahaja Purnama atau Ahok. Basuki Tjahaja Purnama atau yang akrab dengan panggilan
Ahok adalah politikus asal Belitung yang sekarang menjabat sebagai gubernur DKI
Jakarta. Ahok merupakan gubernur keturunan Tionghoa pertama yang menjabat
sebagai gubernur DKI Jakarta. Ahok adalah putra pertama dari pasangan Indra
Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing yang merupakan keturunan
Tionghoa-Indonesia. Ahok lahir di Belitung pada 29 Juni 1966. Sebagai seorang
etnis keturunan Tionghoa yang lahir di Indonesia dengan latar pendidikan dan
budaya yang demikian, dan kiprahnya dalam dunia politik setelah pindah dari Belitung
ke Jakarta, sangat memungkinkan bahwa sampai sekarang Ahok menguasai lebih dari
dua bahasa sekaligus, baik bahasa daerah Belitung, bahasa Indonesia, bahasa
Inggris mupun bahasa asing lainnya.
Tidak dapat dipungkiri bahwa
terkadang terdapat peristiwa alih kode dan campur kode pada beberapa tuturan Ahok
yang tidak disadarinya. Ahok yang berketurunan Tionghoa dan tinggal di
Indonesia mempunyai kemampuan dalam menggunakan beberapa bahasa. Kiprah Ahok
dalam dunia politik dengan latar dan karakter pribadi yang sedemikian rupa,
menjadikan Ahok sebagai tokoh politikus Indonesia yang sering menjadi perbincangan publik. Ahok sering
menjadi pembicara dan tokoh tamu dalam beberapa acara televisi, baik dalam
acara TV nasional maupun Internasional. Pilihan kata dan gaya berbahasa Ahok
saat berkomunikasi menjadikan namanya terkenal baik di dalam maupun di luar
negeri. Salah satu contoh kepopuleran Ahok dalam acara TV Internasional yaitu
pada acara Huárén gùshì- Huárén Shìjiè (华人故事
- 华人世界) atau cerita keturunan
Tionghoa dunia di China Central
Television -4 (CCTV-4).
CCTV-4 merupakan satu dari enam channel CCTV. CCTV merupakan kepanjangan
dari China Central Television. CCTV
adalah channel TV Internasional China
yang beroperasi selama 24 jam. CCTV
menyediakan beberapa program variety
termasuk program musik, berita, seri drama, olahraga, dan acara anak-anak. CCTV
terdiri atas enam channel utama salah
satunya yaitu CCTV-4. CCTV-4 memperkenalkan politik China modern, ekonomi, sosial,
budaya, teknologi, pendidikan, dan olahraga. CCTV-4 memberikan layanan informasi
yang menarik bagi penontonnya. CCTV-4 juga menyediakan tokoh pembicara berbahasa
Mandarin dari lintas negara. Contoh programnya yang sangat menarik adalah Huárén
gùshì- Huárén Shìjiè (华人故事
- 华人世), dalam bahasa Indonesia berarti cerita ketururan Tionghoa dunia. Huárén
gùshì- Huárén Shìjiè (华人故事
- 华人世界) adalah program acara CCTV-4 yang menampilkan
tokoh keturunan Tionghoa di dunia dari berbagai lintas negara yang sukses dan
berhasil di bidangnya, baik di bidang ekonomi, politik, kesehatan, dan
pendidikan. Isi dari acara Huárén gùshì- Huárén Shìjiè (华人故事 - 华人世界) adalah wawancara
eksklusif bersama keturunan Tionghoa yang menginspirasi di dunia.
Ahok sebagai tokoh politik
keturunan Tionghoa di Indonesia yang sekarang menjabat sebagai Gubernur DKI
Jakartapun tidak luput dari sorotan acara Huárén gùshì- Huárén Shìjiè (华人故事 - 华人世界) di CCTV-4. Ahok yang
mempunyai latar belakang sebagai keturunan Tionghoa memutuskan untuk menggunakan
bahasa Mandarin dalam acara wawancara eksklusif program Huárén gùshì- Huárén
Shìjiè (华人故事 - 华人世界) di CCTV-4. Dalam
wawancara tersebut tampak Ahok menggunakan campur kode dalam beberapa
tuturannya. Ahok menggunakan campuran bahasa Mandarin, bahasa Indonesia, dan
bahasa Inggris dalam beberapa tuturannya. Wawancara tersebut dilakukan di
kantor Ahok pada 6 Mei 2014 dengan durasi selama setengah jam. Walaupun dalam
wawancara tersebut terlihat Ahok masih belum terlalu lancar dalam berbahasa
Mandarin, namun wawancara eksklusif tersebut bisa menjadi objek kajian
penelitian yang menarik.
Berdasarkan penjabaran latar
belakang masalah tersebut, penulis ingin melakukan penelitian dengan judul “Campur
Kode Tuturan Ahok dalam Acara Huárén gùshì- Huárén Shìjiè (华人故事 - 华人世界) di China Central Television-4 (CCTV-4)”, harapan
penulis adalah penulis dan pembaca bisa mengetahui dan menemukan wujud dan
fungsi campur kode tuturan Ahok dalam Acara Huárén gùshì- Huárén Shìjiè (华人故事 - 华人世界) di China Central Television-4 (CCTV-4). Penelitian
ini hanya dibatasi pada penggunaan campur kode tuturan Ahok dalam acara Huárén
gùshì- Huárén Shìjiè (华人故事
- 华人世界) di China Central Television-4 (CCTV-4), dan
tidak meneliti tentang fenomena alih kode di dalam acara tersebut, walaupun
biasanya laih kode dan campur kode merupakan satu paket fenomena bahasa yang
tidak dapat terpisahkan. Hal tersebut dilakukan penulis karena penulis menginginkan agar dalam
penelitian ini pembahasan penelitian bisa terfokus dan mendalam sehingga tidak
meluas.
2.
Campur
Kode
Alih kode dan campur kode sering
terjadi pada masyarakat multilingual seperti pada masyarakat indonesia.
Indonesia sebagai negara berkembang yang selalu terbuka dengan negara lain
sangat memungkinkan bahwa masyarakatnya bisa menguasai lebih satu bahasa. Masyarakat
multilingual bisa menggunakan pilihan bahasa yang dianggap efektif,
komunikatif, dan sesuati dengan maksud yang ingin disampaikan dalam
berkomunikasi dengan sesama. Alih kode dan campur kode merupakan salah satu
cabang kajian sosiolinguistik. Dalam kajian sosiolinguistik, fenomena alih kode
dan campur kode bisa menjadi topik kajian yang menarik. Gejala alih kode
biasanya diikuti dengan gejala campur kode. Banyak pendapat mengenai pengertian
campur kode.
“Campur kode merupakan suatu
keadaan berbahasa ketika penutur mencampur dua atau lebih bahasa dengan saling
memasukkan unsur-unsur, sehingga unsur yang menyisip tersebut tidak lagi
mempunyai fungsi tersendiri.” (Suwito
(1983:68) dalam Wijana (2006:171))
Pendapat
tersebut dapat diartikan bahwa campur kode merupakan suatu suatu gejala
berbahasa ketika pembicara menyelipkan ragam bahasa yang lain ketika
sedang memakai bahasa tertentu dalam
percakapannya. Penyelipan ragam bahasa lain dalam artian ini bisa berupa bahasa
yang seinduk maupun bahasa yang tidak seinduk, misalnya saat pembicara
menggunakan bahasa Jawa Suroboyoan kemudian menyelipkan unsur bahasa Indonesia.
Adapun banyak faktor dan akibat yang bisa ditimbulkan oleh penyelipan unsur
bahasa lain tersebut. Sejalan dengan pendapat Suwito, Nababan juga menyatakan
pengertian campur kode adalah sebagai berikut:
“Campur kode yaitu suatu keadaan
berbahasa lain ialah bilamana orang mencampur dua (atau lebih) bahasa atau
ragam bahasa dalam suatu tindak bahasa tanpa ada sesuatu dalam situasi
berbahasa yang menuntut percampuran bahasa itu.” Nababan (1991:32)
Maksud dari pernyataan di atas
adalah sama seperti pendapat yang sebelumnya telah dikemukakan oleh Suwito
yaitu campur kode merupakan fenomena berbahasa saat pembicara memasukkan unsur
bahasa yang lain dalam suatu tindak tutur, namun menurut Nababan keadaan atau
kondisi berbahasa bisa memaksa atau menuntut seseorang untuk mencampur suatu
bahasa ke dalam bahasa lain saat peristiwa tutur sedang berlangsung.
Berdasarkan beberapa pendapat di
atas, dapat disimpulkan bahwa campur kode merupakan penggunaan unsur bahasa
yang satu saat menggunakan bahasa lain yang biasanya terjadi karena adanya
faktor contohnya perubahan situasi dan kondisi pada saat terjadinya suatu
peristiwa tutur dan keterbatasan kosakata yang dipunyai oleh pembicara.
3.
Bentuk
Campur Kode
Bentuk campur kode dapat berwujud:
1)
Penyisipan unsur-unsur yang berwujud
kata
Kata merupakan unsur terkecil dalam
pembentukan kalimat yang dapat berdiri sendiri.
Contoh: :
kamu harus semangat, aku yakin kamu pasti bisa memimpin acara ini, kamu orangnya capable kok, semangat ya!
kamu harus semangat, aku yakin kamu pasti bisa memimpin acara ini, kamu orangnya capable kok, semangat ya!
Kata capable merupakan campur kode bahasa Inggris yang berarti cakap
atau mampu.
2)
Penyisipan unsur-unsur yang berujud
frasa
Frasa adalah gabungan dua kata atau
lebih.
Contoh: :
nilai UTS Penerjemahanku bu hao banget. Sedih aku ngelihatnya.
nilai UTS Penerjemahanku bu hao banget. Sedih aku ngelihatnya.
Frase bu hao merupakan campur kode
bahasa Mandarin yang terdiri atas dua kata yaitu bu yang berarti tidak, dan hao
yang berarti bagus. Sehingga bu hao
berarti tidak bagus atau jelek.
3)
Penyisipan unsur-unsur yang berwujud
bentuk baster
Baster merupakan hasil penggabungan
dua unsur bahasa yang berbeda dan membentuk satu makna baru yang berbeda dengan
makna sebelumnya.
Contoh:
Motivator itu sangat hebat, nge-brain washing –nya
bener-bener pinter.
nge-brain washing –nya merupakan penggabungan unsur bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Nge- dan – nya adalah prefiks dan sufiks dalam bahasa Indonesia, sedangkan brain washing adalah istilah dalam bahasa Inggris yang berarti cuci otak.
nge-brain washing –nya merupakan penggabungan unsur bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Nge- dan – nya adalah prefiks dan sufiks dalam bahasa Indonesia, sedangkan brain washing adalah istilah dalam bahasa Inggris yang berarti cuci otak.
4)
Penyisipan unsur-unsur yang berwujud
perulangan kata
Contoh:
Ayo, kita harus cepat packing-packing biar tidak ketinggalan bus!
Ayo, kita harus cepat packing-packing biar tidak ketinggalan bus!
packing-packing
berasal
dari bahasa Inggris yaitu packing yang
berarti mengemas. Penggunaan reduplikasi kata packing dalam packing-packing berarti siap-siap.
5)
Penyisipan unsur-unsur yang berwujud
ungkapan atau idiom
Contoh:
terima kasih sudah selalu stand by menjaga aku.
terima kasih sudah selalu stand by menjaga aku.
stand by berasal dari dua katadalam bahasa Inggris yaitu stand yang berarti berdiri, dan by yang berarti dengan. Bila kedua kata
tersebut digabungkan maka akan membentuk satu makna baru yaitu siap.
6)
Penyisipan unsur-unsur yang berwujud
klausa
Klausa sebagai satuan gramatikal
yang minimalnya terdiri atas subjek dan predikat.
Contoh:
Sudah tinggalkan saja dia, toh he don’t worth it juga kan!
Pada contoh diatas terlihat adanya
campur kode bahasa Inggris berupa he
don’t worth it yang berarti dia tidak menghargainya.
4.
Jenis-Jenis
Campur Kode
Campur kode dibagi menjadi dua,
yaitu :
1)
Campur Kode ke Luar (Outer Code-Mixing)
Yaitu percampuran ragam bahasa yang
satu ke dalam bahasa yang lain yang tidak serumpun. Contohnya bahasa Indonesia
– bahasa Inggris – bahasa Mandarin.
2)
Campur Kode ke Dalam (Inner Code-Mixing)
Yaitu percampuran ragam bahasa yang
satu ke dalam beberapa dialek bahasa tersebut. Contohnya bahasa
Indonesia-bahasa jawa Yogjakarta- bahasa jawa Suroboyoan.
5.
Faktor-faktor
yang Melatarbelakangi Peristiwa Campur Kode
Campur kode biasanya terjadi karena
penuturnya adalah masyarakat multilingual yang dalam berkomunikasi menggunakan
lebih dari satu bahasa, seperti masyarakat Indonesia. Pada fenomena campur
kode, penutur menyelipkan atau menyisipkan unsur bahasa lain tanpa disadarinya.
Penutur terkadang secara spontan menyebutkan unsur bahasa lain karena
keterbatasan pengetahuan bahasa yang dikuasainya. Biasanya dalam berkomunikasi,
masyarakat multilingual akan meyisipkan unsur bahasa lain dengan tujuan agar
maksud yang ingin disampaikan bisa tepat, oleh karena itu penutur memasukkan
kata dari bahasa lain yang dianggap sepadan dan paling komunikatif. Adapun
faktor yang melatarbelakangi fenomena campur kode ditinjau dari segi pribadi
penuturnya adalah latar belakang sikap, budaya, dan kebahasaan yang dimiliki
penutur. Dalam pengertian yang lebih luas faktor yang melatarbelakangi fenomena
campur kode biasanya adalah, bentuk penegasan dari penutur, memperjelas maksud,
dan keterbatasan pengetahuan bahasa yang dimiliki oleh seorang penutur sehingga
mencari padanan kata dalam istilah bahasa lain.
6.
Pembahasan
1.
Ahok : 一千个朋友不够,
一个apa, enemy, musuh, 敌人
很多。我讲这个对的话,可是不对给我们做官员的人。(MM;DD,
02;24)
Cara baca : Yīqiān gè péngyǒu
bùgòu,, yīgè apa, enemy, musuh, dírén hěnduō. Wǒ jiǎng zhège huà duì de. Kěshì
bùduì gěi wǒmen zuò guānyuán de rén,
Arti: Kata pepatah:” seribu orang
teman tidak cukup , sebuah apa, enemy, musuh, satu orang musuh terlalu banyak”.
Pepatah ini benar, tapi tidak benar bagi kami di birokrasi.
Data (1) adalah data yang ingin
disampaikan Ahok ketika ingin membicarakan pepatah yaitu “ mempunyai seribu
teman tidaklah cukup, tetapi mempunyai seorang musuh sudahlah cukup, menurut
saya pepatah ini benar”. Ahok ingin menyampaikan kata musuh dalam bahasa
Mandarin. Kata musuh dalam bahasa Mandarin adalah 敌人.
Kata yang bergaris bawah dalam
tuturan tersebut termasuk dalam kategori campur kode berupa penyisipan
unsur-unsur yang berwujud kata. Kata yang dimaksud adalah apa, enemy, musuh. Kata apa merupakan kata dari bahasa
Indonesia yang termasuk dalam kata tanya. Kata enemy adalah kata dalam bahasa
Inggris yang berarti musuh, kata enemy termasuk dalam kategori kata benda (noun). Selanjutnya kata musuh adalah
kata dari bahasa Indonesia yang termasuk dalam kategori kata benda. kata-kata
yang bergaris bawah termasuk dalam kategori penyisipan unsur-unsur yang berwujud
kata, hal tersebut merujuk pada arti kata itu sendiri yang berarti unsur
terkecil dalam pembentukan kalimat yang dapat berdiri sendiri.
Pada data一千个朋友不够,
一个apa,
enemy, musuh, 敌人
很多。我讲这个对的, apabila kata
adalah apa, enemy, musuh, maka
tidak akan ditemukan bentuk campur kode tuturan Ahok berupa penyisipan
unsur-unsur yang berwujud kata. Sehingga dapat diketahui bahwa kata adalah apa, enemy, musuh menunjukkan
adanya fenomena campur kode bahasa Inggris dan bahasa Indonesia dalam tuturan
Ahok. Tuturan tersebut termasuk dalam fenomena campur kode luar (Outer Code-Mixing). Campur kode luar
yaitu percampuran ragam bahasa yang satu ke dalam bahasa yang lain yang tidak
serumpun. Dalam tuturan tersebut Ahok menggunakan bahasa Mandarin – bahasa
Indonesia– bahasa Inggris.
2.
Ahok: 如果你要做这个reformation, 你要改变你要帮助人民,
你要听好听的话。(MM;DD, 02;36)
Cara baca: rúguǒ nǐ yào zuò zhège
reformation, nǐ yào gǎibiàn nǐ yào bāngzhù rénmín, nǐ yào tīng hǎotīng dehuà.
Arti: jika Anda ingin melakukan
sebuah perubahan, Anda harus berubah untuk membantu orang. Anda harus sering
mendengarkan usulan orang lain
Data (2) adalah data yang
disampaikan Ahok pada saat membicarakan topik perubahan untuk negara yang lebih
baik. Ahok ingin menyampaikan bahwa “jika ingin bereformasi, maka kita harus
berubah, kita harus membantu orang banyak, kita harus mendengarkan kalimat yang
bijak ini”. Pada konteks ini Ahok ingin menyebutkan kata reformasi dalam bahasa
mandarin. Kata reformasi dalam bahasa Mandarin yaitu 改革.
Berdasarkan teori yang sudah ada,
kata yang bergaris bawah termasuk dalam kategori campur kode berupa penyisipan
unsur-unsur yang berwujud kata. Kata reformation
adalah kata dari bahasa Inggris yang berupa kata benda (noun). Sedangkan kata-kata yang
digunakan Ahok dalam tuturan sebelumnya adalah kata-kata dalam bahasa Mandarin.
Hal tersebut menunjukkan bahwa adanya fenomena campur kode bahasa Inggris dalam
tuturan Ahok pada saat menggunakan bahasa Mandarin berupa penyisipan
unsur-unsur yang berwujud kata yaitu kata reformation.
Data如果你要做这个reformation
yang berarti “apabila kamu ingin melakukan sebuah reformasi” dapat dianalisis
menggunakan teknik lesap. Apabila kata reformation
dihilangkan, sehingga hanya ada kata-kata 如果你要做这个......
你要改变你要帮助人民,
你要听好听的话, maka tidak
akan ditemukan bentuk campur kode tuturan Ahok berupa penyisipan unsur-unsur
yang berwujud kata. Sehingga dapat diketahui bahwa Kata reformation menunjukkan adanya fenomena campur kode bahasa Inggris
dalam tuturan Ahok. Tuturan tersebut termasuk dalam fenomena campur kode luar (Outer Code-Mixing). Campur kode luar
yaitu percampuran ragam bahasa yang satu ke dalam bahasa yang lain yang tidak
serumpun. Dalam tuturan tersebut Ahok menggunakan bahasa Mandarin – bahasa
Inggris.
3.
Ahok : 我的父亲讲,我们最好是做官员,不是做老板,
我讲为什么,
如果我们有一千,
apa
namanya, satu miliyar itu apa?, one millions rupiah.
你可以帮助,
五百千, 两千人. (MM;DD, 05;26)
Cara baca: Wǒ de fùqīn jiǎng, wǒmen
zuì hǎo zuò guānyuán. Bùshì zuò lǎobǎn. Wǒ wèn wèishéme? Rúguǒ wǒmen yǒu
yīqiān, apa namanya, satu miliyar itu apa?, One millions rupiah. Nǐ kěyǐ
bāngzhù, wǔbǎi qiān, liǎng qiān rén.
Arti: Ayah saya mengatakan, kita
sebaiknya bekerja di pemerintahan, bukan menjadi pengusaha. saya bertanya
mengapa? Kalau kamu punya, apa namanya, satu miliyar itu apa?, Satu miliyar
rupiah. Kamu hanya bisa membantu dua ribu orang masing-masing 500 ribu rupiah.
Data (3) adalah data yang ingin
disampaikan Ahok yang berarti “ ibuku pernah bilang, kita lebih baik menjadi
pegawai negeri, tidak menjadi Boss, saya bertanya mengapa?, ibu menjawab jika
kita mempunyai satu miliyar rupiah kita bisa membantu dua ribu sampai lima ribu
orang”. Pada tuturan tersebut Ahok ingin
menyampaikan satu miliyar rupiah dalam bahasa Mandarin.
Kata yang bergaris bawah di atas termasuk
dalam kategori campur kode berupa penyisipan unsur-unsur yang berwujud frase
dan kata bilangan. Frasa adalah gabungan dua kata atau lebih yang tidak dapat
berdiri sendiri. apa namanya merupakan
frasa dalam bahasa Indonesia yang berupa frasa yang mengandung kata tanya yaitu
kata apa. satu miliyar itu apa? Juga
merupakan frasa dalam bahasa Indonesia, sedangkan one millions rupiah adalah kata bilangan dalam bahasa Inggris.
Ahok dalam tuturan sebelumnya adalah kata-kata dalam bahasa Mandarin. Hal
tersebut menunjukkan bahwa adanya fenomena campur kode bahasa Inggris dan
bahasa Indonesia dalam tuturan Ahok pada saat menggunakan bahasa Mandarin
berupa penyisipan unsur-unsur yang berwujud frase dan kata bilangan yaitu apa namanya, satu miliyar itu apa?, one
millions rupiah.
Data (3) dapat dianalisis
menggunakan teknik lesap. Apabila kata apa
namanya, satu miliyar itu apa?, one millions rupiah., maka tidak akan
ditemukan bentuk campur kode tuturan Ahok berupa penyisipan unsur-unsur yang
berwujud frase dan kata bilangan. Sehingga dapat diketahui bahwa kata yang
bergaris bawah menunjukkan adanya
fenomena campur kode bahasa Inggris dan bahasa Indonesia dalam tuturan Ahok.
Tuturan tersebut termasuk dalam fenomena campur kode luar (Outer Code-Mixing). Campur kode luar yaitu percampuran ragam bahasa
yang satu ke dalam bahasa yang lain yang tidak serumpun. Dalam tuturan tersebut
Ahok menggunakan bahasa Mandarin – bahasa Indonesia– bahasa Inggris.
4.
Ahok: 我是基督徒,我就跟我的太太讲,
怎么样我要做首长,她就跟我讲
up
to you, 随便你了。(MM;DD,
09;26)
Cara baca: Wǒ shì jī dū tú, wǒ jiù
gēn wǒ de tàitài jiǎng, zěnme yàng wǒ yào zuò shǒuzhǎng, tā jiù gēn wǒ jiǎng up
to you, suíbiàn nǐle.
Arti: Saya seorang Kristiani, saya
katakan kepada istri saya, bagaimana? saya ingin menjadi seorang Gubernur?, lantas dia katakan ke
saya” terserah Anda”, apa pun yang Anda inginkan
Data (4) adalah data saat Ahok
membicarakan topik penvcalonannya sebagai gubernur DKI. Tuturan tersebut
berarti “ saya adalah seorang kristiani, saya dan istri saya berbicara,
bagaimana kalau saya ingin menjadi seorang gubernur?, dan istri saya menjawab terserah
padamu saja”. Pada tuturan ini Ahok ingin menyampaikan ungkapan terserah dalam
bahasa Mandarin. Ungkapan terserah dalam bahasa Mandarin yaitu 随便你了.
up
to you merupakan kategori campur kode berupa
penyisipan unsur-unsur yang berwujud ungkapan atau idiom. up to you berasal
dari kata bahasa Inggris yang berarti terserah padamu. Apabila kata up to
you dihilangkan, maka tidak akan
ditemukan bentuk campur kode tuturan Ahok berupa penyisipan unsur-unsur yang
berwujud ungkapan. Sehingga dapat diketahui bahwa kata yang bergaris bawah menunjukkan adanya fenomena campur kode
bahasa Inggris dalam tuturan Ahok. Tuturan tersebut termasuk dalam fenomena
campur kode luar (Outer Code-Mixing).
Campur kode luar yaitu percampuran ragam bahasa yang satu ke dalam bahasa yang
lain yang tidak serumpun. Dalam tuturan tersebut Ahok menggunakan bahasa
Mandarin– bahasa Inggris.
5.
Ahok : 一个国家失败,为了他的官员很喜欢出钱,
bribe,
sogok,
nyuap, 所以我觉得我不可能做这样。(MM;DD,
10;20)
Cara baca: Yī gè guójiā shībài,
wèile tā de guānyuán hěn xǐhuān chū qián, bribe, sogok, nyuap, suǒyǐ wǒ juédé
wǒ bù kěnéng zuò zhèyàng.
Arti: Sebuah negara hancur karena
pejabatnya suka mengeluarkan uang, suap, sogok, nyuap, jadi saya pikir saya
tidak akan melakukan ini.
Data (5) adalah data yang ingin
disampaikan Ahok pada saat membicarakan bagaimana cara Ahok membangun negara
yang maju dan lebih baik. Tuturan diatas berarti “ suatu negara yang sedang
mengalami masalah dikarenakan pegawainya sangat suka mengeluarkan uang,
menyogok, oleh karena itu saya merasa saya tidak boleh berbuat demikian”. Ahok
ingin menyampaikan kata menyuap. Menyuap dalam bahasa Mandarin adalah huìlù 贿赂, tetapi Ahok
menyampaikannya dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia.
Kata yang bergaris bawah di atas
termasuk dalam kategori campur kode berupa penyisipan unsur-unsur yang berwujud
kata. Kata yang dimaksud adalah bribe,
sogok, nyuap. Kata bribe
merupakan kata dari bahasa Inggris yang termasuk dalam kata kerja. Kata bribe
adalah kata dalam bahasa Inggris yang berarti menyuap atau menyogok.
Selanjutnya kata sogok dan nyuap adalah kata dari bahasa
Indonesia yang termasuk dalam kategori kata kerja. kata-kata yang bergaris
bawah termasuk dalam kategori penyisipan unsur-unsur yang berwujud kata karena
merujuk pada arti kata itu sendiri yang berarti unsur terkecil dalam
pembentukan kalimat yang dapat berdiri sendiri.
Data (3) dapat dianalisis
menggunakan teknik lesap. Apabila kata bribe,
sogok, nyuap, maka tidak akan
ditemukan bentuk campur kode tuturan Ahok berupa penyisipan unsur-unsur yang
berwujud kata kerja. Sehingga dapat diketahui bahwa kata yang bergaris bawah menunjukkan adanya fenomena campur kode
bahasa Inggris dan bahasa Indonesia dalam tuturan Ahok. Tuturan tersebut
termasuk dalam fenomena campur kode luar (Outer
Code-Mixing). Campur kode luar yaitu percampuran ragam bahasa yang satu ke
dalam bahasa yang lain yang tidak serumpun. Dalam tuturan tersebut Ahok
menggunakan bahasa Mandarin-bahasa Inggris- bahasa Indonesia.
Dari 5 data yang sudah didapatkan
di atas, ada berbagai faktor yang menyebabkan adanya fenomena campur kode
tuturan Ahok dalam acara Huárén Gùshì- Huárén Shìjiè (华人故事
- 华人世界) di China Central Television-4 (CCTV-4),
faktor-faktor tersebut adalah (1) lupa, hal tersebut bisa dilihat pada saat
Ahok menyebutkan apa namanya pada
saat akan menyebutkan kata musuh daklam bahasa Mandarin, hal ini bisa
mengindikasikan bahwa sebenarnya Ahok sudah tau kata yang dimaksud, namun
karena ia lupa maka ia secara spontan menyebutkan apa namanya, kemudian menyebutkan istilah yang ia maksud dalam
bahasa lain untuk memperjelas kata yang ia maksud tersebut. (2) kurangnya pengetahuan Ahok dalam kosakata bahasa Mandarin,
hal tersebut bisa dilihat dari kata apa
yang ucapkan oleh Ahok. Kata apa yang
telah diucapkan Ahok yang diikuti dengan ekspresi Ahok yang terlihat gugup dan
bingung menunjukkan bahwa Ahok masih belum menguasai sepenuhnya bahasa
Manadarin, sehingga menyebabkan Ahok mencari padanan kata yang diambil dari
kata bahasa Indonesia dan bahasa Inggris sesuai dengan kata yang ingin
disampaikan. Hal tersebut juga diperkuat dengan narasiyang terdapat di bagian
awal acara yang disampaikan narator bahwa “ meskipun bahasa Mandarin Ahok tidak
lancar, dan durasinya hanya setengah jam, namun Ahok tetap bersikeras
menggunakan bahasa Mandarin dalam acara wawancatra tersebut”. (3) bentuk
penegasan, hal tersebut terlihat pada saat Ahok mengatakan kata reformation. Pada saat Ahok menyampaikan
kata tersebut Ahok terlihat begitu yakin walaupun sebenarnya Ahok harus
menyampaiakan dalam bahasa Mandarin, namun pada tuturan tersebut Ahok
menyebutkan dalam bahasa Inggris. Kata reformation
merupakan bentuk penegasan Ahok, mengingat kondisi yang ada di pemerintahan
Indonesia sekarang ini, Ahok ingin menegaskan bahwa perlu adanya suatu gerakan
perubahan, perubahan tersebut bisa berbentuk tindakan untuk membantu warga.
Jadi dapat disimpulkan bahwa faktor yang menyebabkan adanya fenomena campur
kode tuturan Ahok dalam acara Huárén Gùshì- Huárén Shìjiè (华人故事 - 华人世界) di China Central Television-4 (CCTV-4)
adalah faktor lupa, kurangnya pengetahuan mengenai bahasa Mandarin Ahok, dan
bentuk penegasan dari apa yang dimaksud Ahok.
7.
Simpulan
Dari penjabaran di atas, dapat
disimpulkan bahwa
a.
Pada tuturan ahok dalam acara Huárén
Gùshì- Huárén Shìjiè (华人故事
- 华人世界) di China Central Television-4 (CCTV-4)
terdapat fenomena campur kode berupa penyisipan kata, frase, dan ungkapan.
Penyisipan kata berupa (1) kata benda yaitu enemy,
musuh, dan reformation. (2) kata kerja yaitu: nyuap, sogok. (3) kata bilangan
berupa satu miliyar rupiah. Penyisipan berupa frase yaitu: apa namaya. Penyisipan berupa ungkapan yaitu: terserah kamu saja.
b.
Pada tuturan tersebut semuanya adalah
fenomena campur kode luar. Dalam tuturan tersebut Ahok menggunakan tiga ragam
bahasa yaitu bahasa Mandarin- bahasa Indonesia– bahasa Inggris.
c.
faktor yang menyebabkan adanya fenomena
campur kode tuturan Ahok dalam acara Huárén Gùshì- Huárén Shìjiè (华人故事 - 华人世界) di China Central Television-4 (CCTV-4)
adalah faktor lupa, kurangnya pengetahuan mengenai bahasa Mandarin Ahok, dan
bentuk penegasan dari apa yang dimaksud Ahok.
8.
Daftar
Rujukan
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:Rineka
Cipta
Chaer,Abdul dan Leonie Agustina.
2004. Sosiolinguistik Perkenalan Awal.Jakarta:Rineka
Cipta.
Chaer, Abdul. 1994. Linguistik Umum. Jakarta:Rineka Cipta
Harimurti Kridalaksana.1982. Pengantar
sosiolinguistik.Bandung:Angkasa
Ismawati, Esti.2011. Metode Penelitian Pendidikan: Bahasa dan
Sastra.Surakarta: Yuma Pustaka
P.W.J. Nababan.1986. Sosiolinguistik:
suatu pengantar. Jakarta:Gramedia.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif, dan R &
D. Bandung: Alfabeta
Sumarsono dan Paina Partana. 2004. Sosiolinguistik. Yogyakarta:Sabda
Wijaya, I Dewa Putu dan Muhammad
Rohmadi.2011. Sosiolinguistik: Kajian
Teori dan Analisis. Yogkarta: Pustaka Pelajar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar