Sabtu, 10 September 2016

CAMPUR KODE TUTURAN AHOK DALAM ACARA HUÁRÉN GÙSHÌ- HUÁRÉN SHÌJIÈ (华人故事 - 华人世界) DI CHINA CENTRAL TELEVISION-4 (CCTV-4): KAJIAN SOSIOLINGUISTIK



1.     Judul:
Campur Kode Tuturan Ahok dalam Acara Huárén Gùshì- Huárén Shìjiè (华人故事 - 华人世界) di China Central Television-4 (CCTV-4): kajian sosiolinguistik.
2.     Bidang Ilmu: Linguistik
3.     Latar Belakang Penelitian
Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting bagi manusia. Manusia dengan sesamanya tidak akan bisa berkomunikasi dengan lancar tanpa adanya bahasa. Bahasa menjadi media berkomunikasi manusia baik untuk berkomunikasi secara langsung maupun tidak langsung, dan secara lisan maupun tulis. Dalam pengertian yang sederhana, bahasa digunakan manusia dalam rangka untuk menyampaikan maksud kepada sesamanya.
Dalam berinteraksi dengan sesamanya, sangat memungkinkan seseorang bisa menguasai lebih dari satu bahasa. Hal tersebut bisa disebabkan karena faktor lingkungan maupun faktor kemauannya sendiri agar bisa menguasai banyak bahasa. Kondisi di mana seseorang bisa menguasai lebih dari satu bahasa biasanya terjadi pada masyarakat multilingual, termasuk di Indonesia. Masyarakat multilingual adalah masyarakat yang dalam berkomunikasi sehari-hari menggunakan lebih dari satu ragam bahasa. Seseorang yang bisa menguasai banyak bahasa (termasuk bahasa asing) biasanya akan menimbulkan suatu fenomena bahasa yaitu alih kode dan campur kode.
Alih kode dan campur kode sering terjadi pada masyarakat multilingual seperti pada masyarakat indonesia. Indonesia sebagai negara berkembang yang terdiri atas banyak pulau akan senantiasa terbuka untuk menjalin kerjasama dengan negara lain. Hal ini memungkinkan bahwa masyarakatnya bisa menguasai lebih dari dua bahasa (termasuk bahasa daerah dan bahasa Indonesia). Masyarakat multilingual bisa menggunakan pilihan bahasa yang dinggap paling efektif,komunikatif, dan paling sesuai dengan maksud yang ingin disampaikan dalam berkomunikasi dengan sesamanya. Alih kode dan campur kode merupakan salah satu cabang kajian sosiolinguistik.
Dalam kajian sosiolinguistik, penelitian mengenai fenomena alih kode dan campur kode bisa menjadi topik kajian yang menarik. Fenomena campur kode bisa terjadi pada siapa aja, di mana saja, dan kapan saja. Campur kode merupakan suatu suatu gejala berbahasa ketika pembicara memasukkan unsur bahasa yang lain dalam percakapannya. Dalam kenyataannya faktor penyebab terjadinya fenomena bahasa ini tidak disadari secara langsung oleh penuturnya. Fenomena campur kode juga bisa terjadi pada masyarakat Indonesia sebagai masyarakat yang multilingual.
Salah satu tokoh Indonesia yang beberapa tahun menjadi perbincangan hangat karena gaya berbahasanya adalah Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Basuki Tjahaja Purnama atau yang akrab dengan panggilan Ahok adalah politikus asal Belitung yang sekarang menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta. Ahok merupakan gubernur keturunan Tionghoa pertama yang menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta. Ahok adalah putra pertama dari pasangan Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing yang merupakan keturunan Tionghoa-Indonesia. Ahok lahir di Belitung pada 29 Juni 1966. Sebagai seorang etnis keturunan Tionghoa yang lahir di Indonesia dengan latar pendidikan dan budaya yang demikian, dan kiprahnya dalam dunia politik setelah pindah dari Belitung ke Jakarta, sangat memungkinkan bahwa sampai sekarang Ahok menguasai lebih dari dua bahasa sekaligus, baik bahasa daerah Belitung, bahasa Indonesia, bahasa Inggris, bahasa Mandarin maupun bahasa asing lainnya.
Tidak dapat dipungkiri bahwa terkadang terdapat peristiwa alih kode dan campur kode pada beberapa tuturan Ahok yang tidak disadarinya. Ahok yang berketurunan Tionghoa dan tinggal di Indonesia mempunyai kemampuan dalam menggunakan beberapa bahasa. Kiprah Ahok dalam dunia politik dengan latar dan karakter pribadi yang sedemikian rupa, menjadikan Ahok sebagai tokoh politikus Indonesia yang  sering menjadi perbincangan publik. Ahok sering menjadi pembicara dan tokoh tamu dalam beberapa acara televisi, baik dalam acara TV nasional maupun Internasional. Pilihan kata dan gaya berbahasa Ahok saat berkomunikasi dengan media publik menjadikan namanya terkenal baik di dalam maupun di luar negeri. Salah satu contoh kepopuleran Ahok dalam acara TV Internasional yaitu pada acara Huárén gùshì- Huárén Shìjiè (华人故事 - 华人世界) atau cerita keturunan Tionghoa dunia di China Central Television -4 (CCTV-4).
CCTV-4 merupakan satu dari enam channel CCTV. CCTV merupakan kepanjangan dari China Central Television. CCTV adalah channel TV Internasional China yang beroperasi selama 24 jam.  CCTV menyediakan beberapa program variety termasuk program musik, berita, seri drama, olahraga, dan acara anak-anak. CCTV terdiri atas enam channel utama salah satunya yaitu CCTV-4. CCTV-4 memperkenalkan politik China modern, ekonomi, sosial, budaya, teknologi, pendidikan, dan olahraga. CCTV-4 memberikan layanan informasi yang menarik bagi penontonnya. CCTV-4 juga menyediakan tokoh pembicara berbahasa Mandarin dari lintas negara. Contoh programnya yang sangat menarik adalah Huárén gùshì- Huárén Shìjiè (华人故事 - 华人世), dalam bahasa Indonesia berarti cerita ketururan Tionghoa dunia. Huárén gùshì- Huárén Shìjiè (华人故事 - 华人世界)  adalah program acara CCTV-4 yang menampilkan tokoh keturunan Tionghoa di dunia dari berbagai lintas negara yang sukses dan berhasil di bidangnya, baik di bidang ekonomi, politik, kesehatan, dan pendidikan. Isi dari acara Huárén gùshì- Huárén Shìjiè (华人故事 - 华人世界) adalah wawancara eksklusif bersama keturunan Tionghoa yang menginspirasi di dunia.
Ahok sebagai tokoh politik keturunan Tionghoa di Indonesia yang sekarang menjabat sebagai Gubernur DKI Jakartapun tidak luput dari sorotan acara Huárén gùshì- Huárén Shìjiè (华人故事 - 华人世界) di CCTV-4. Ahok yang mempunyai latar belakang sebagai keturunan Tionghoa memutuskan untuk menggunakan bahasa Mandarin dalam acara wawancara eksklusif program Huárén gùshì- Huárén Shìjiè (华人故事 - 华人世界) di CCTV-4. Dalam wawancara tersebut tampak Ahok menggunakan campur kode dalam beberapa tuturannya. Ahok menggunakan campuran bahasa Mandarin, bahasa Indonesia, dan bahasa Inggris dalam beberapa tuturannya. Wawancara tersebut dilakukan di kantor Ahok pada 6 Mei 2014 dengan durasi selama setengah jam. Walaupun dalam wawancara tersebut terlihat Ahok masih belum terlalu lancar dalam berbahasa Mandarin, namun wawancara eksklusif tersebut bisa menjadi objek kajian penelitian yang menarik.
Berdasarkan penjabaran latar belakang masalah tersebut, penulis ingin melakukan penelitian dengan judul “Campur Kode Tuturan Ahok dalam Acara Huárén gùshì- Huárén Shìjiè (华人故事 - 华人世界) di China Central Television-4 (CCTV-4): kajian sosiolinguistik”, harapan penulis adalah penulis dan pembaca bisa mengetahui dan menemukan bentuk dan faktor yang melatarbelakangi fenomena campur kode tuturan Ahok dalam Acara Huárén gùshì- Huárén Shìjiè (华人故事 - 华人世界) di China Central Television-4 (CCTV-4). Penelitian ini hanya dibatasi pada penggunaan campur kode tuturan Ahok dalam acara Huárén gùshì- Huárén Shìjiè (华人故事 - 华人世界) di China Central Television-4 (CCTV-4), dan tidak meneliti tentang fenomena alih kode yang ada di dalam acara tersebut, walaupun biasanya laih kode dan campur kode merupakan satu paket fenomena bahasa yang tidak dapat terpisahkan. Hal tersebut dilakukan penulis  karena penulis menginginkan agar dalam penelitian ini pembahasan penelitian bisa terfokus dan mendalam sehingga tidak meluas.
4.     Masalah
4.1  Rentangan Masalah
Bahasa merupakan alat komunikasi yang mempunyai peran penting dalam kehidupan bermasyarakat. Penelitian mengenai fenomena berbahasa bisa dikaji dari berbagai disiplin ilmu termasuk kajian sosiolinguistik. Dalam kajian sosiolinguistik terdapat anak cabang kajian yaitu alih kode dan campur kode. Fenomena alih kode dan campur kode merupakan satu fenomena bahasa yang merupakan satu paket yang tidak terpisahkan. Fenomena ini biasanya terjadi pada masyarakat multilingual atau masyarakat yang menggunakan banyak bahasa, seperti masyarakat Indonesia. Penelitian  mengenai fenomena bahasa tersebut bisa berisi mengenai bentuk, fungsi, dan faktor yang melatarbelakangi penggunakan alih kode dan campur kode pada suatu tuturan.
Ahok sebagai tokoh politikus Indonesia yang berlatar belakang Tionghoa mempunyai kemampuan dalam menggunakan berbagai bahasa asing, seperti bahasa Mandarin dan bahasa Inggris. Ahok merupakan keturunan Tionghoa pertama yang menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Dalam beberapa tuturannya Ahok pernah menggunakan alih kode dan campur kode. Salah satu contoh tuturan Ahok yang menggunakan alih kode dan campur kode adalah pada wawancara eksklisif acara Huárén gùshì- Huárén Shìjiè (华人故事 - 华人世界) di China Central Television-4 (CCTV-4). Namun penelitian mengenai campur kode tuturan Ahok dalam acara Huárén gùshì- Huárén Shìjiè (华人故事 - 华人世界) di China Central Television-4 (CCTV-4) menjadi topik kajian yang menarik. Walaupun biasanya penelitian mengenai alih kode dan campur kode merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Pembatasan masalah mengenai campur kode tuturan Ahok dalam acara Huárén gùshì- Huárén Shìjiè (华人故事 - 华人世界) di China Central Television-4 (CCTV-4) dimaksudkan agar pembahasan penelitian terfokus dan mendalam.
4.2  Batasan Masalah
1)     Objek penelitian ini adalah video wawancara Ahok dalam acara Huárén gùshì- Huárén Shìjiè (华人故事 - 华人世界) di China Central Television-4 (CCTV-4) karena belum ada yang meneliti campur kode tuturan Ahok dalam acara wawancara di TV internasional China tersebut.
2)     Penelitian ini difokuskan pada fenomena campur kode tuturan Ahok dalam acara Huárén gùshì- Huárén Shìjiè (华人故事 - 华人世界) di China Central Television-4 (CCTV-4) dan tidak mengkaji fenomena alih kode di dalamnya. Hal tersebut dimaksudkan agar pembahasan penelitian terfokus dan mendalam, sehingga pembahasan tidak meluas atau melebar.
3)     Penelitian ini membahas tentang bentuk dan faktor yang melatarbelakangi fenomena campur kode tuturan Ahok dalam acara Huárén gùshì- Huárén Shìjiè (华人故事 - 华人世界) di China Central Television-4 (CCTV-4). Hal tersebut dimaksudkan agar pembahasan penelitian terfokus dan mendalam.
4.3  Rumusan Masalah
1)     Apa saja bentuk campur kode tuturan Ahok dalam acara Huárén gùshì- Huárén Shìjiè (华人故事 - 华人世界) di China Central Television-4 (CCTV-4)?
2)     Faktor-faktor apa sajakah yang melatarbelakangi penggunaan campur kode tuturan Ahok dalam acara Huárén gùshì- Huárén Shìjiè (华人故事 - 华人世界) di China Central Television-4 (CCTV-4)?
5.     Tujuan dan Signitifikasi Penelitian
1)     Menemukan bentuk campur kode tuturan Ahok dalam acara Huárén gùshì- Huárén Shìjiè (华人故事 - 华人世界) di China Central Television-4 (CCTV-4) dengan menjabarkan tuturan yang menggunakan campur kode.
2)     Menemukan faktor-faktor yang melatarbelakangi penggunaan campur kode tuturan Ahok dalam acara Huárén gùshì- Huárén Shìjiè (华人故事 - 华人世界) di China Central Television-4 (CCTV-4) dengan menjabarkan  tuturan yang menggunakan campur kode.
Adapun Manfaat Penelitian adalah sebagai berikut:
1)     Manfaat teoritis: penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pengetahuan untuk ilmu sosiolingustik terutama tentang kajian campur kode dalam penggunaan bahasa Mandarin.
2)     Manfaat praktis: penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan referensi penelitian sosiolingustik bagi berbagai pihak terutama terkait peristiwa campur kode dalam penggunaan bahasa Mandarin.
6.     Definisi Operasional
1)     Campur kode: penggunaan unsur bahasa yang satu saat menggunakan bahasa lain yang biasanya terjadi karena adanya perubahan situasi dan kondisi pada saat terjadinya suatu peristiwa tutur.
2)     Tuturan : segala sesuatu yang dituturkan atau diucapkan oleh manusia
7.     Kerangka Teori
7.1  Campur Kode
Alih kode dan campur kode sering terjadi pada masyarakat multilingual seperti pada masyarakat indonesia. Indonesia sebagai negara berkembang yang selalu terbuka dengan negara lain sangat memungkinkan bahwa masyarakatnya bisa menguasai lebih satu bahasa. Masyarakat multilingual bisa menggunakan pilihan bahasa yang dianggap efektif, komunikatif, dan sesuati dengan maksud yang ingin disampaikan dalam berkomunikasi dengan sesama. Alih kode dan campur kode merupakan salah satu cabang kajian sosiolinguistik. Dalam kajian sosiolinguistik, fenomena alih kode dan campur kode bisa menjadi topik kajian yang menarik. Gejala alih kode biasanya diikuti dengan gejala campur kode. Banyak pendapat mengenai pengertian campur kode.

“Campur kode merupakan suatu keadaan berbahasa ketika penutur mencampur dua atau lebih bahasa dengan saling memasukkan unsur-unsur, sehingga unsur yang menyisip tersebut tidak lagi mempunyai fungsi tersendiri.” (Suwito (1983:68) dalam Wijana (2006:171))

Pendapatkan tersebut dapat diartikan bahwa campur kode merupakan suatu suatu gejala berbahasa ketika pembicara menyelipkan ragam bahasa yang lain ketika sedang memakai bahasa tertentu dalam percakapannya. Penyelipan ragam bahasa lain dalam artian ini bisa berupa bahasa yang seinduk maupun bahasa yang tidak seinduk, misalnya saat pembicara menggunakan bahasa Jawa Suroboyoan kemudian menyelipkan unsur bahasa Indonesia. Adapun banyak faktor dan akibat yang bisa ditimbulkan oleh penyelipan unsur bahasa lain tersebut. Sejalan dengan pendapat Suwito, Nababan juga menyatakan pengertian campur kode adalah sebagai berikut:



 “Campur kode yaitu suatu keadaan berbahasa lain ialah bilamana orang mencampur dua (atau lebih) bahasa atau ragam bahasa dalam suatu tindak bahasa tanpa ada sesuatu dalam situasi berbahasa yang menuntut percampuran bahasa itu.” Nababan (1991:32)

Maksud dari pernyataan di atas adalah sama seperti pendapat yang sebelumnya telah dikemukakan oleh Suwito yaitu campur kode merupakan fenomena berbahasa saat pembicara memasukkan unsur bahasa yang lain dalam suatu tindak tutur, namun menurut Nababan keadaan atau kondisi berbahasa bisa memaksa atau menuntut seseorang untuk mencampur suatu bahasa ke dalam bahasa lain saat peristiwa tutur sedang berlangsung.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa campur kode merupakan penggunaan unsur bahasa yang satu saat menggunakan bahasa lain yang biasanya terjadi karena adanya faktor contohnya perubahan situasi dan kondisi pada saat terjadinya suatu peristiwa tutur dan keterbatasan kosakata yang dipunyai oleh pembicara.
7.2 Bentuk Campur Kode
Bentuk campur kode dapat berwujud:
1)     Penyisipan unsur-unsur yang berwujud kata
Kata merupakan unsur terkecil dalam pembentukan kalimat yang dapat berdiri sendiri.
Contoh:  :
kamu harus semangat, aku yakin kamu pasti bisa memimpin acara ini, kamu orangnya capable kok, semangat ya!
Kata capable merupakan campur kode bahasa Inggris yang berarti cakap atau mampu.
2)     Penyisipan unsur-unsur yang berujud frasa
Frasa adalah gabungan dua kata atau lebih.
Contoh: :
nilai UTS Penerjemahanku bu hao banget. Sedih aku ngelihatnya.
Frase bu hao  merupakan campur kode bahasa Mandarin yang terdiri atas dua kata yaitu bu yang berarti tidak, dan hao yang berarti bagus. Sehingga bu hao berarti tidak bagus atau jelek.
3)     Penyisipan unsur-unsur yang berwujud bentuk baster
Baster merupakan hasil penggabungan dua unsur bahasa yang berbeda dan membentuk satu makna baru yang berbeda dengan makna sebelumnya.
Contoh:
Motivator itu sangat hebat, nge-brain washing –nya bener-bener pinter.
nge-brain washing –nya  merupakan penggabungan unsur bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Nge- dan – nya adalah prefiks dan sufiks dalam bahasa Indonesia, sedangkan brain washing adalah istilah dalam bahasa Inggris yang berarti cuci otak.
4)     Penyisipan unsur-unsur yang berwujud perulangan kata
Contoh:
Ayo, kita harus cepat packing-packing biar tidak ketinggalan bus!
packing-packing berasal dari bahasa Inggris yaitu packing yang berarti mengemas. Penggunaan reduplikasi kata packing  dalam packing-packing berarti siap-siap.
5)     Penyisipan unsur-unsur yang berwujud ungkapan atau idiom
Contoh:
terima kasih sudah selalu stand by menjaga aku.
stand by berasal dari dua katadalam bahasa Inggris yaitu stand yang berarti berdiri, dan by yang berarti dengan. Bila kedua kata tersebut digabungkan maka akan membentuk satu makna baru yaitu siap.
6)     Penyisipan unsur-unsur yang berwujud klausa
Klausa sebagai satuan gramatikal yang minimalnya terdiri atas subjek dan predikat.
Contoh:
Sudah tinggalkan saja dia, toh he don’t worth it juga kan!
Pada contoh diatas terlihat adanya campur kode bahasa Inggris berupa he don’t worth it yang berarti dia tidak menghargainya.
7.3 Jenis-Jenis Campur Kode
Campur kode dibagi menjadi dua, yaitu :
1)     Campur Kode ke Luar (Outer Code-Mixing)
Yaitu percampuran ragam bahasa yang satu ke dalam bahasa yang lain yang tidak serumpun. Contohnya bahasa Indonesia – bahasa Inggris – bahasa Mandarin.
2)     Campur Kode ke Dalam (Inner Code-Mixing)
Yaitu percampuran ragam bahasa yang satu ke dalam beberapa dialek bahasa tersebut. Contohnya bahasa Indonesia-bahasa jawa Yogjakarta- bahasa jawa Suroboyoan.
7.4 Faktor-faktor yang Melatarbelakangi Peristiwa Campur Kode
Campur kode biasanya terjadi karena penuturnya adalah masyarakat multilingual yang dalam berkomunikasi menggunakan lebih dari satu bahasa, seperti masyarakat Indonesia. Pada fenomena campur kode, penutur menyelipkan atau menyisipkan unsur bahasa lain tanpa disadarinya. Penutur terkadang secara spontan menyebutkan unsur bahasa lain karena keterbatasan pengetahuan bahasa yang dikuasainya. Biasanya dalam berkomunikasi, masyarakat multilingual akan meyisipkan unsur bahasa lain dengan tujuan agar maksud yang ingin disampaikan bisa tepat, oleh karena itu penutur memasukkan kata dari bahasa lain yang dianggap sepadan dan paling komunikatif. Adapun faktor yang melatarbelakangi fenomena campur kode ditinjau dari segi pribadi penuturnya adalah latar belakang sikap, budaya, dan kebahasaan yang dimiliki penutur. Dalam pengertian yang lebih luas faktor yang melatarbelakangi fenomena campur kode biasanya adalah, bentuk penegasan dari penutur, memperjelas maksud, dan keterbatasan pengetahuan bahasa yang dimiliki oleh seorang penutur sehingga mencari padanan kata dalam istilah bahasa lain.
8.     Metode penelitian
8.1  Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini menggunakan rancangan tersebut karena sesuai dengan tujuan penelitian yang sudah dijabarkan sebelumnya bahwa dalam penelitian ini data yang dikumpulkan berupa kata-kata (data lisan) dari sebuah video wawancara Ahok dalam acara Huárén Gùshì- Huárén Shìjiè (华人故事 - 华人世界) di China Central Television-4 (CCTV-4) dan bukan berupa data angka, sehingga data yang sudah terkumpul akan dianalisis dan dipaparkan secara deskriptif sesuai dengan fakta yang ada.
8.2  Penyediaan Data
8.2.1     Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah video wawancara Ahok dalam acara Huárén Gùshì- Huárén Shìjiè (华人故事 - 华人世界) di China Central Television-4 (CCTV-4). Wawancara dilakukan oleh pihak CCTV-4 di kantor Ahok yang beralamatkan di jalan Medan Merdeka Selatan 8-9 Blok F lantai 1 Gambir, Jakarta Pusat. Wawancara eksklusif Ahok tersebut ditayangkan di China oleh pihak CCTV-4 pada 6 Mei 2014 dengan durasi yaitu 12 menit 50 detik. Video tersebut juga di unggah di situs Youtube oleh Singkawang Entertaiment pada 29 Agustus 2015 dan sudah dilihat oleh 35.473 viewer.
8.2.2     Korpus Data
1.     Ahok:  一千个朋友不够,, 一个apa, enemy, musuh, 敌人 很多。我讲这个话对的。可是不对给我们做官员的人,如果你要做这个reformation 你要改变你要帮助人民, 你要听好听的话。 一个就很多了.
Ø  Cara baca : Yīqiān gè péngyǒu bùgòu,, yīgè apa, enemy, musuh, dírén hěnduō. Wǒ jiǎng zhège huà duì de. Kěshì bùduì gěi wǒmen zuò guānyuán de rén, rúguǒ nǐ yào zuò zhège reformation, nǐ yào gǎibiàn nǐ yào bāngzhù rénmín, nǐ yào tīng hǎotīng dehuà. Yīgè jiù hěnduōle
Ø  Arti: Kata pepatah:” seribu orang teman tidak cukup , sebuah apa, enemy,  musuh, satu orang musuh terlalu banyak”. Pepatah ini benar, tapi tidak benar bagi kami di birokrasi. jika Anda ingin melakukan sebuah perubahan, Anda harus berubah untuk membantu orang. Anda harus sering mendengarkan usulan orang lain
2.     Ahok: 我的父亲讲, 我们最好做官员。 不是做老板。我问为什么?如果我们有一千, apa namanya, satu miliyar itu apa?, one millions rupiah. 你可以帮助, 五百千, 两千人。
Ø  Cara baca: Wǒ de fùqīn jiǎng, wǒmen zuì hǎo zuò guānyuán. Bùshì zuò lǎobǎn. Wǒ wèn wèishéme? Rúguǒ wǒmen yǒu yīqiān, apa namanya, satu miliyar itu apa?, One millions rupiah. Nǐ kěyǐ bāngzhù, wǔbǎi qiān, liǎng qiān rén.
Ø  Arti: Ayah saya mengatakan, kita sebaiknya bekerja di pemerintahan, bukan menjadi pengusaha. saya bertanya mengapa? Kalau kamu punya, apa namanya, satu miliyar itu apa?, Satu miliyar rupiah. Kamu hanya bisa membantu dua ribu orang masing-masing 500 ribu rupiah.
3.     Ahok: 我是基督徒,我就跟我的太太讲, 怎么样我要做首长,她就跟我讲 up to you, 随便你了.
Ø  Cara baca: Wǒ shì jī dū tú, wǒ jiù gēn wǒ de tàitài jiǎng, zěnme yàng wǒ yào zuò shǒuzhǎng, tā jiù gēn wǒ jiǎng up to you, suíbiàn nǐle.
Ø  Arti: Saya seorang Kristiani, saya katakan kepada istri saya, bagaimana? saya ingin menjadi  seorang Gubernur?, lantas dia katakan ke saya” terserah Anda”, apa pun yang Anda inginkan
4.     Ahok: 一个国家失败,为了他的官员很喜欢出钱, bribe, sogok, nyuap, 所以我觉得我不可能做这样.
Ø  Cara baca: Yī gè guójiā shībài, wèile tā de guānyuán hěn xǐhuān chū qián, bribe, sogok, nyuap, suǒyǐ wǒ juédé wǒ bù kěnéng zuò zhèyàng.
Ø  Ahok: Sebuah negara hancur karena pejabatnya suka mengeluarkan uang, suap, sogok, nyuap, jadi saya pikir saya tidak akan melakukan ini.
8.2.3     Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode observasi atau metode simak. Alasan penggunaan metode ini karena data yang tersedia berupa video (data lisan) sehingga metode simak sangat cocok digunakan untuk mengumpulkan data. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah menggunakan teknik sadap. Teknik sadap dilakukan dengan cara menyadap dan menyimak video wawancara Ahok dalam acara Huárén Gùshì- Huárén Shìjiè (华人故事 - 华人世界) di China Central Television-4 (CCTV-4). Teknik sadap yang digunakan termasuk dalam teknik simak bebas libat cakap. Dalam penelitian ini peneliti tidak terlibat secara langsung dalam acara tersebut. Selanjutnya teknik yang digunakan adalah teknik catat. Di samping kegiatan menyimak, peneliti juga melakukan pencatatan. Pencatatan dilakukan secara bersamaan pada saat peneliti menyadap atau menyimak video wawancara Ahok dalam acara  Huárén Gùshì- Huárén Shìjiè (华人故事 - 华人世界) di China Central Television-4 (CCTV-4). Selanjutnya akan dilanjutkan dengan menganalisis dan menyajikan seluruh data yang sudah terkumpul.
8.3  Penganalisisan Data
8.3.1     Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah metode agih atau segmentasi. Adapun metode agih yang digunakan adalah metode agih delisi atau lesap. Alasan penggunaan metode agih delisi untuk menganalisis bentuk campur kode dalam penelitian ini adalah karena sesuai dengan fokus penelitian yaitu menganalisis campur kode, maka dalam penelitian ini peneliti akan melesatkan segmen atau bagian yang bisa  memunculkan interpretasi peneliti mengenai campur kode tuturan Ahok dalam acara Huárén Gùshì- Huárén Shìjiè (华人故事 - 华人世界) di China Central Television-4 (CCTV-4), sehingga dapat diketahui kebenaran penganalisisan data dalam penelitian ini .
8.3.2     Pengujian Kesahihan
Pengujian kesahihan dalam penelitian ini menggunakan triangulasi. Triangulasi yang dimkasud adalah triangulasi sumber. Data yang sudah diperoleh akan dicek kembali bahkan berulang-ulang.Data yang sudah didapatkan akan dipaparkan secara deskriptif kemudian dipilah dan diklasifikasikan sesuai teori yang sudah didapat peneliti. Peneliti akan melakukan analisis dan pemilahan dari semua korpus data.
8.4 
Campur kode
Data
Korpus data
Mengklasifikasikan bentuk campur kode
mendeskripsikan
menafsirkan
Membuktikan berdasarkan teori
Mengajikan data
menyimpulkan
Kerangka Konsep

9.      Prototipe Analisis Data
9.1  Bentuk Campur Kode
1.     Ahok : 一千个朋友不够, 一个apa, enemy, musuh, 敌人 很多。我讲这个对的话。(MM;DD, 02;24)
Data (1) adalah data yang ingin disampaikan Ahok ketika ingin membicarakan pepatah yaitu “ mempunyai seribu teman tidaklah cukup, tetapi mempunyai seorang musuh sudahlah cukup, menurut saya pepatah ini benar”. Ahok ingin menyampaikan kata musuh dalam bahasa Mandarin. Kata musuh dalam bahasa Mandarin adalah 敌人.
Kata yang bergaris bawah dalam tuturan tersebut termasuk dalam kategori campur kode berupa penyisipan unsur-unsur yang berwujud kata. Kata yang dimaksud adalah apa, enemy, musuh. Kata apa merupakan kata dari bahasa Indonesia yang termasuk dalam kata tanya. Kata enemy adalah kata dalam bahasa Inggris yang berarti musuh, kata enemy termasuk dalam kategori kata benda (noun). Selanjutnya kata musuh adalah kata dari bahasa Indonesia yang termasuk dalam kategori kata benda. kata-kata yang bergaris bawah termasuk dalam kategori penyisipan unsur-unsur yang berwujud kata, hal tersebut merujuk pada arti kata itu sendiri yang berarti unsur terkecil dalam pembentukan kalimat yang dapat berdiri sendiri.
Pada data一千个朋友不够, 一个apa, enemy, musuh, 敌人 很多。我讲这个对的, apabila kata adalah apa, enemy, musuh, maka tidak akan ditemukan bentuk campur kode tuturan Ahok berupa penyisipan unsur-unsur yang berwujud kata. Sehingga dapat diketahui bahwa kata adalah apa, enemy, musuh menunjukkan adanya fenomena campur kode bahasa Inggris dan bahasa Indonesia dalam tuturan Ahok. Tuturan tersebut termasuk dalam fenomena campur kode luar (Outer Code-Mixing). Campur kode luar yaitu percampuran ragam bahasa yang satu ke dalam bahasa yang lain yang tidak serumpun. Dalam tuturan tersebut Ahok menggunakan bahasa Mandarin – bahasa Indonesia– bahasa Inggris.
2.     Ahok: 如果你要做这个reformation 你要改变你要帮助人民, 你要听好听的话。(MM;DD, 02;36)
Data (2) adalah data yang disampaikan Ahok pada saat membicarakan topik perubahan untuk negara yang lebih baik. Ahok ingin menyampaikan bahwa “jika ingin bereformasi, maka kita harus berubah, kita harus membantu orang banyak, kita harus mendengarkan kalimat yang bijak ini”. Pada konteks ini Ahok ingin menyebutkan kata reformasi dalam bahasa mandarin. Kata reformasi dalam bahasa Mandarin yaitu 改革.
Berdasarkan teori yang sudah ada, kata yang bergaris bawah termasuk dalam kategori campur kode berupa penyisipan unsur-unsur yang berwujud kata. Kata reformation adalah kata dari bahasa Inggris yang berupa kata benda (noun). Sedangkan kata-kata yang digunakan Ahok dalam tuturan sebelumnya adalah kata-kata dalam bahasa Mandarin. Hal tersebut menunjukkan bahwa adanya fenomena campur kode bahasa Inggris dalam tuturan Ahok pada saat menggunakan bahasa Mandarin berupa penyisipan unsur-unsur yang berwujud kata yaitu kata reformation.
Data如果你要做这个reformation yang berarti “apabila kamu ingin melakukan sebuah reformasi” dapat dianalisis menggunakan teknik lesap. Apabila kata reformation dihilangkan, sehingga hanya ada kata-kata 如果你要做这个...... 你要改变你要帮助人民, 你要听好听的话, maka tidak akan ditemukan bentuk campur kode tuturan Ahok berupa penyisipan unsur-unsur yang berwujud kata. Sehingga dapat diketahui bahwa Kata reformation menunjukkan adanya fenomena campur kode bahasa Inggris dalam tuturan Ahok. Tuturan tersebut termasuk dalam fenomena campur kode luar (Outer Code-Mixing). Campur kode luar yaitu percampuran ragam bahasa yang satu ke dalam bahasa yang lain yang tidak serumpun. Dalam tuturan tersebut Ahok menggunakan bahasa Mandarin – bahasa Inggris.
3.     Ahok : 我的父亲讲,我们最好是做官员,不是做老板, 我讲为什么, 如果我们有一千, apa namanya, satu miliyar itu apa?, one millions rupiah. 你可以帮助, 五百千, 两千人. (MM;DD, 05;26)
Data (3) adalah data yang ingin disampaikan Ahok yang berarti “ ibuku pernah bilang, kita lebih baik menjadi pegawai negeri, tidak menjadi Boss, saya bertanya mengapa?, ibu menjawab jika kita mempunyai satu miliyar rupiah kita bisa membantu dua ribu sampai lima ribu orang”.  Pada tuturan tersebut Ahok ingin menyampaikan satu miliyar rupiah dalam bahasa Mandarin.
kata yang bergaris bawah di atas termasuk dalam kategori campur kode berupa penyisipan unsur-unsur yang berwujud frase dan kata bilangan. Frasa adalah gabungan dua kata atau lebih yang tidak dapat berdiri sendiri. apa namanya merupakan frasa dalam bahasa Indonesia yang berupa frasa yang mengandung kata tanya yaitu kata apa. satu miliyar itu apa? Juga merupakan frasa dalam bahasa Indonesia, sedangkan one millions rupiah  adalah kata bilangan dalam bahasa Inggris. Ahok dalam tuturan sebelumnya adalah kata-kata dalam bahasa Mandarin. Hal tersebut menunjukkan bahwa adanya fenomena campur kode bahasa Inggris dan bahasa Indonesia dalam tuturan Ahok pada saat menggunakan bahasa Mandarin berupa penyisipan unsur-unsur yang berwujud frase dan kata bilangan yaitu apa namanya, satu miliyar itu apa?, one millions rupiah.
Data (3) dapat dianalisis menggunakan teknik lesap. Apabila kata apa namanya, satu miliyar itu apa?, one millions rupiah., maka tidak akan ditemukan bentuk campur kode tuturan Ahok berupa penyisipan unsur-unsur yang berwujud frase dan kata bilangan. Sehingga dapat diketahui bahwa kata yang bergaris bawah menunjukkan adanya fenomena campur kode bahasa Inggris dan bahasa Indonesia dalam tuturan Ahok. Tuturan tersebut termasuk dalam fenomena campur kode luar (Outer Code-Mixing). Campur kode luar yaitu percampuran ragam bahasa yang satu ke dalam bahasa yang lain yang tidak serumpun. Dalam tuturan tersebut Ahok menggunakan bahasa Mandarin – bahasa Indonesia– bahasa Inggris.
4.     Ahok: 我是基督徒,我就跟我的太太讲, 怎么样我要做首长,她就跟我讲 up to you, 随便你了。(MM;DD, 09;26)
Data (4) adalah data saat Ahok membicarakan topik penvcalonannya sebagai gubernur DKI. Tuturan tersebut berarti “ saya adalah seorang kristiani, saya dan istri saya berbicara, bagaimana kalau saya ingin menjadi seorang gubernur?, dan istri saya menjawab terserah padamu saja”. Pada tuturan ini Ahok ingin menyampaikan ungkapan terserah dalam bahasa Mandarin. Ungkapan terserah dalam bahasa Mandarin yaitu 随便你了.
up to you merupakan kategori campur kode berupa penyisipan unsur-unsur yang berwujud ungkapan atau idiom. up to you  berasal dari kata bahasa Inggris yang berarti terserah padamu. Apabila kata  up to you  dihilangkan, maka tidak akan ditemukan bentuk campur kode tuturan Ahok berupa penyisipan unsur-unsur yang berwujud ungkapan. Sehingga dapat diketahui bahwa kata yang bergaris bawah menunjukkan adanya fenomena campur kode bahasa Inggris dalam tuturan Ahok. Tuturan tersebut termasuk dalam fenomena campur kode luar (Outer Code-Mixing). Campur kode luar yaitu percampuran ragam bahasa yang satu ke dalam bahasa yang lain yang tidak serumpun. Dalam tuturan tersebut Ahok menggunakan bahasa Mandarin– bahasa Inggris.
5.     Ahok : 一个国家失败,为了他的官员很喜欢出钱, bribe, sogok, nyuap, 所以我觉得我不可能做这样。(MM;DD, 10;20)
Data (5) adalah data yang ingin disampaikan Ahok pada saat membicarakan bagaimana cara Ahok membangun negara yang maju dan lebih baik. Tuturan diatas berarti “ suatu negara yang sedang mengalami masalah dikarenakan pegawainya sangat suka mengeluarkan uang, menyogok, oleh karena itu saya merasa saya tidak boleh berbuat demikian”. Ahok ingin menyampaikan kata menyuap. Menyuap dalam bahasa Mandarin adalah huìlù 贿赂, tetapi Ahok menyampaikannya dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia.
Kata yang bergaris bawah di atas termasuk dalam kategori campur kode berupa penyisipan unsur-unsur yang berwujud kata. Kata yang dimaksud adalah bribe, sogok, nyuap. Kata bribe merupakan kata dari bahasa Inggris yang termasuk dalam kata kerja. Kata bribe adalah kata dalam bahasa Inggris yang berarti menyuap atau menyogok. Selanjutnya kata sogok  dan  nyuap adalah kata dari bahasa Indonesia yang termasuk dalam kategori kata kerja. kata-kata yang bergaris bawah termasuk dalam kategori penyisipan unsur-unsur yang berwujud kata karena merujuk pada arti kata itu sendiri yang berarti unsur terkecil dalam pembentukan kalimat yang dapat berdiri sendiri.
Data (3) dapat dianalisis menggunakan teknik lesap. Apabila kata bribe, sogok, nyuap, maka tidak akan ditemukan bentuk campur kode tuturan Ahok berupa penyisipan unsur-unsur yang berwujud kata kerja. Sehingga dapat diketahui bahwa kata yang bergaris bawah menunjukkan adanya fenomena campur kode bahasa Inggris dan bahasa Indonesia dalam tuturan Ahok. Tuturan tersebut termasuk dalam fenomena campur kode luar (Outer Code-Mixing). Campur kode luar yaitu percampuran ragam bahasa yang satu ke dalam bahasa yang lain yang tidak serumpun. Dalam tuturan tersebut Ahok menggunakan bahasa Mandarin-bahasa Inggris- bahasa Indonesia.
9.2  Faktor yang melatarbelakangi adanya peristiwa campur kode
Dari 5 data yang sudah didapatkan di atas, ada berbagai faktor yang menyebabkan adanya fenomena campur kode tuturan Ahok dalam acara Huárén Gùshì- Huárén Shìjiè (华人故事 - 华人世界) di China Central Television-4 (CCTV-4), faktor-faktor tersebut adalah (1) lupa, hal tersebut bisa dilihat pada saat Ahok menyebutkan apa namanya pada saat akan menyebutkan kata musuh daklam bahasa Mandarin, hal ini bisa mengindikasikan bahwa sebenarnya Ahok sudah tau kata yang dimaksud, namun karena ia lupa maka ia secara spontan menyebutkan apa namanya, kemudian menyebutkan istilah yang ia maksud dalam bahasa lain untuk memperjelas kata yang ia maksud tersebut. (2) kurangnya pengetahuan Ahok dalam kosakata bahasa Mandarin, hal tersebut bisa dilihat dari kata apa yang ucapkan oleh Ahok. Kata apa yang telah diucapkan Ahok yang diikuti dengan ekspresi Ahok yang terlihat gugup dan bingung menunjukkan bahwa Ahok masih belum menguasai sepenuhnya bahasa Manadarin, sehingga menyebabkan Ahok mencari padanan kata yang diambil dari kata bahasa Indonesia dan bahasa Inggris sesuai dengan kata yang ingin disampaikan. Hal tersebut juga diperkuat dengan narasiyang terdapat di bagian awal acara yang disampaikan narator bahwa “ meskipun bahasa Mandarin Ahok tidak lancar, dan durasinya hanya setengah jam, namun Ahok tetap bersikeras menggunakan bahasa Mandarin dalam acara wawancatra tersebut”. (3) bentuk penegasan, hal tersebut terlihat pada saat Ahok mengatakan kata reformation. Pada saat Ahok menyampaikan kata tersebut Ahok terlihat begitu yakin walaupun sebenarnya Ahok harus menyampaiakan dalam bahasa Mandarin, namun pada tuturan tersebut Ahok menyebutkan dalam bahasa Inggris. Kata reformation merupakan bentuk penegasan Ahok, mengingat kondisi yang ada di pemerintahan Indonesia sekarang ini, Ahok ingin menegaskan bahwa perlu adanya suatu gerakan perubahan, perubahan tersebut bisa berbentuk tindakan untuk membantu warga. Jadi dapat disimpulkan bahwa faktor yang menyebabkan adanya fenomena campur kode tuturan Ahok dalam acara Huárén Gùshì- Huárén Shìjiè (华人故事 - 华人世界) di China Central Television-4 (CCTV-4) adalah faktor lupa, kurangnya pengetahuan mengenai bahasa Mandarin Ahok, dan bentuk penegasan dari apa yang dimaksud Ahok.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar