1. Judul:
Campur
Kode Tuturan Ahok dalam Acara Huárén Gùshì- Huárén Shìjiè (华人故事 - 华人世界) di China Central Television-4 (CCTV-4):
kajian sosiolinguistik.
2. Bidang Ilmu: Linguistik
3. Latar Belakang Penelitian
Bahasa
merupakan alat komunikasi yang penting bagi manusia. Manusia dengan sesamanya tidak
akan bisa berkomunikasi dengan lancar tanpa adanya bahasa. Bahasa menjadi media
berkomunikasi manusia baik untuk berkomunikasi secara langsung maupun tidak
langsung, dan secara lisan maupun tulis. Dalam pengertian yang sederhana, bahasa
digunakan manusia dalam rangka untuk menyampaikan maksud kepada sesamanya.
Dalam
berinteraksi dengan sesamanya, sangat memungkinkan seseorang bisa menguasai
lebih dari satu bahasa. Hal tersebut bisa disebabkan karena faktor lingkungan
maupun faktor kemauannya sendiri agar bisa menguasai banyak bahasa. Kondisi di mana
seseorang bisa menguasai lebih dari satu bahasa biasanya terjadi pada
masyarakat multilingual, termasuk di Indonesia. Masyarakat multilingual adalah
masyarakat yang dalam berkomunikasi sehari-hari menggunakan lebih dari satu
ragam bahasa. Seseorang yang bisa menguasai banyak bahasa (termasuk bahasa
asing) biasanya akan menimbulkan suatu fenomena bahasa yaitu alih kode dan
campur kode.
Alih
kode dan campur kode sering terjadi pada masyarakat multilingual seperti pada
masyarakat indonesia. Indonesia sebagai negara berkembang yang terdiri atas
banyak pulau akan senantiasa terbuka untuk menjalin kerjasama dengan negara
lain. Hal ini memungkinkan bahwa masyarakatnya bisa menguasai lebih dari dua
bahasa (termasuk bahasa daerah dan bahasa Indonesia). Masyarakat multilingual
bisa menggunakan pilihan bahasa yang dinggap paling efektif,komunikatif, dan paling
sesuai dengan maksud yang ingin disampaikan dalam berkomunikasi dengan sesamanya.
Alih kode dan campur kode merupakan salah satu cabang kajian sosiolinguistik.
Dalam
kajian sosiolinguistik, penelitian mengenai fenomena alih kode dan campur kode
bisa menjadi topik kajian yang menarik. Fenomena campur kode bisa terjadi pada
siapa aja, di mana saja, dan kapan saja. Campur kode merupakan
suatu suatu gejala berbahasa ketika pembicara memasukkan unsur bahasa yang lain
dalam percakapannya. Dalam kenyataannya faktor penyebab terjadinya fenomena
bahasa ini tidak disadari secara langsung oleh penuturnya. Fenomena campur kode
juga bisa terjadi pada masyarakat Indonesia sebagai masyarakat yang multilingual.
Salah satu tokoh Indonesia yang beberapa tahun menjadi
perbincangan hangat karena gaya berbahasanya adalah Basuki Tjahaja
Purnama atau Ahok. Basuki Tjahaja Purnama atau yang akrab dengan panggilan Ahok
adalah politikus asal Belitung yang sekarang menjabat sebagai gubernur DKI
Jakarta. Ahok merupakan gubernur keturunan Tionghoa pertama yang menjabat
sebagai gubernur DKI Jakarta. Ahok adalah putra pertama dari pasangan Indra
Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing yang merupakan keturunan
Tionghoa-Indonesia. Ahok lahir di Belitung pada 29 Juni 1966. Sebagai seorang
etnis keturunan Tionghoa yang lahir di Indonesia dengan latar pendidikan dan
budaya yang demikian, dan kiprahnya dalam dunia politik setelah pindah dari Belitung
ke Jakarta, sangat memungkinkan bahwa sampai sekarang Ahok menguasai lebih dari
dua bahasa sekaligus, baik bahasa daerah Belitung, bahasa Indonesia, bahasa
Inggris, bahasa Mandarin maupun bahasa asing lainnya.
Tidak
dapat dipungkiri bahwa terkadang terdapat peristiwa alih kode dan campur kode
pada beberapa tuturan Ahok yang tidak disadarinya. Ahok yang berketurunan
Tionghoa dan tinggal di Indonesia mempunyai kemampuan dalam menggunakan
beberapa bahasa. Kiprah Ahok dalam dunia politik dengan latar dan karakter
pribadi yang sedemikian rupa, menjadikan Ahok sebagai tokoh politikus Indonesia
yang sering menjadi perbincangan publik.
Ahok sering menjadi pembicara dan tokoh tamu dalam beberapa acara televisi, baik
dalam acara TV nasional maupun Internasional. Pilihan kata dan gaya berbahasa
Ahok saat berkomunikasi dengan media publik menjadikan namanya terkenal baik di
dalam maupun di luar negeri. Salah satu contoh kepopuleran Ahok dalam acara TV
Internasional yaitu pada acara Huárén gùshì- Huárén Shìjiè (华人故事 - 华人世界) atau cerita keturunan
Tionghoa dunia di China Central
Television -4 (CCTV-4).
CCTV-4
merupakan satu dari enam channel
CCTV. CCTV merupakan kepanjangan dari China
Central Television. CCTV adalah channel
TV Internasional China yang beroperasi selama 24 jam. CCTV menyediakan beberapa program variety termasuk program musik, berita,
seri drama, olahraga, dan acara anak-anak. CCTV terdiri atas enam channel utama salah satunya yaitu
CCTV-4. CCTV-4 memperkenalkan politik China modern, ekonomi, sosial, budaya,
teknologi, pendidikan, dan olahraga. CCTV-4 memberikan layanan informasi yang
menarik bagi penontonnya. CCTV-4 juga menyediakan tokoh pembicara berbahasa Mandarin
dari lintas negara. Contoh programnya yang sangat menarik adalah Huárén gùshì-
Huárén Shìjiè (华人故事 - 华人世), dalam bahasa Indonesia berarti cerita ketururan Tionghoa dunia. Huárén
gùshì- Huárén Shìjiè (华人故事
- 华人世界) adalah program acara CCTV-4 yang menampilkan
tokoh keturunan Tionghoa di dunia dari berbagai lintas negara yang sukses dan
berhasil di bidangnya, baik di bidang ekonomi, politik, kesehatan, dan
pendidikan. Isi dari acara Huárén gùshì- Huárén Shìjiè (华人故事 - 华人世界) adalah wawancara
eksklusif bersama keturunan Tionghoa yang menginspirasi di dunia.
Ahok
sebagai tokoh politik keturunan Tionghoa di Indonesia yang sekarang menjabat
sebagai Gubernur DKI Jakartapun tidak luput dari sorotan acara Huárén gùshì-
Huárén Shìjiè (华人故事 - 华人世界) di CCTV-4. Ahok
yang mempunyai latar belakang sebagai keturunan Tionghoa memutuskan untuk menggunakan
bahasa Mandarin dalam acara wawancara eksklusif program Huárén gùshì- Huárén
Shìjiè (华人故事 - 华人世界) di CCTV-4. Dalam
wawancara tersebut tampak Ahok menggunakan campur kode dalam beberapa
tuturannya. Ahok menggunakan campuran bahasa Mandarin, bahasa Indonesia, dan
bahasa Inggris dalam beberapa tuturannya. Wawancara tersebut dilakukan di
kantor Ahok pada 6 Mei 2014 dengan durasi selama setengah jam. Walaupun dalam
wawancara tersebut terlihat Ahok masih belum terlalu lancar dalam berbahasa
Mandarin, namun wawancara eksklusif tersebut bisa menjadi objek kajian
penelitian yang menarik.
Berdasarkan
penjabaran latar belakang masalah tersebut, penulis ingin melakukan penelitian
dengan judul “Campur Kode Tuturan Ahok dalam Acara Huárén gùshì- Huárén Shìjiè
(华人故事 - 华人世界) di China Central Television-4 (CCTV-4):
kajian sosiolinguistik”, harapan penulis adalah penulis dan pembaca bisa mengetahui
dan menemukan bentuk dan faktor yang melatarbelakangi fenomena campur kode tuturan
Ahok dalam Acara Huárén gùshì- Huárén Shìjiè (华人故事 - 华人世界) di China
Central Television-4 (CCTV-4). Penelitian ini hanya dibatasi pada
penggunaan campur kode tuturan Ahok dalam acara Huárén gùshì- Huárén Shìjiè (华人故事 - 华人世界) di China Central Television-4 (CCTV-4), dan
tidak meneliti tentang fenomena alih kode yang ada di dalam acara tersebut,
walaupun biasanya laih kode dan campur kode merupakan satu paket fenomena
bahasa yang tidak dapat terpisahkan. Hal tersebut dilakukan penulis karena penulis menginginkan agar dalam
penelitian ini pembahasan penelitian bisa terfokus dan mendalam sehingga tidak
meluas.
4. Masalah
4.1 Rentangan Masalah
Bahasa
merupakan alat komunikasi yang mempunyai peran penting dalam kehidupan
bermasyarakat. Penelitian mengenai fenomena berbahasa bisa dikaji dari berbagai
disiplin ilmu termasuk kajian sosiolinguistik. Dalam kajian sosiolinguistik
terdapat anak cabang kajian yaitu alih kode dan campur kode. Fenomena alih kode
dan campur kode merupakan satu fenomena bahasa yang merupakan satu paket yang
tidak terpisahkan. Fenomena ini biasanya terjadi pada masyarakat multilingual
atau masyarakat yang menggunakan banyak bahasa, seperti masyarakat Indonesia. Penelitian
mengenai fenomena bahasa tersebut bisa
berisi mengenai bentuk, fungsi, dan faktor yang melatarbelakangi penggunakan alih
kode dan campur kode pada suatu tuturan.
Ahok
sebagai tokoh politikus Indonesia yang berlatar belakang Tionghoa mempunyai
kemampuan dalam menggunakan berbagai bahasa asing, seperti bahasa Mandarin dan
bahasa Inggris. Ahok merupakan keturunan Tionghoa pertama yang menjabat sebagai
Gubernur DKI Jakarta. Dalam beberapa tuturannya Ahok pernah menggunakan alih
kode dan campur kode. Salah satu contoh tuturan Ahok yang menggunakan alih kode
dan campur kode adalah pada wawancara eksklisif acara Huárén gùshì- Huárén
Shìjiè (华人故事 - 华人世界) di China Central Television-4 (CCTV-4).
Namun penelitian mengenai campur kode tuturan Ahok dalam acara Huárén gùshì-
Huárén Shìjiè (华人故事 - 华人世界) di China Central Television-4 (CCTV-4)
menjadi topik kajian yang menarik. Walaupun biasanya penelitian mengenai alih
kode dan campur kode merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Pembatasan
masalah mengenai campur kode tuturan Ahok dalam acara Huárén gùshì- Huárén
Shìjiè (华人故事 - 华人世界) di China Central Television-4 (CCTV-4)
dimaksudkan agar pembahasan penelitian terfokus dan mendalam.
4.2 Batasan Masalah
1)
Objek
penelitian ini adalah video wawancara Ahok dalam acara Huárén gùshì- Huárén
Shìjiè (华人故事 - 华人世界) di China Central Television-4 (CCTV-4)
karena belum ada yang meneliti campur kode tuturan Ahok dalam acara wawancara
di TV internasional China tersebut.
2)
Penelitian
ini difokuskan pada fenomena campur kode tuturan Ahok dalam acara Huárén gùshì-
Huárén Shìjiè (华人故事 - 华人世界) di China Central Television-4 (CCTV-4) dan
tidak mengkaji fenomena alih kode di dalamnya. Hal tersebut dimaksudkan agar
pembahasan penelitian terfokus dan mendalam, sehingga pembahasan tidak meluas
atau melebar.
3)
Penelitian
ini membahas tentang bentuk dan faktor yang melatarbelakangi fenomena campur
kode tuturan Ahok dalam acara Huárén gùshì- Huárén Shìjiè (华人故事 - 华人世界) di China Central Television-4 (CCTV-4). Hal
tersebut dimaksudkan agar pembahasan penelitian terfokus dan mendalam.
4.3 Rumusan Masalah
1)
Apa
saja bentuk campur kode tuturan Ahok dalam acara Huárén gùshì- Huárén Shìjiè (华人故事 - 华人世界) di China Central Television-4 (CCTV-4)?
2)
Faktor-faktor
apa sajakah yang melatarbelakangi penggunaan campur kode tuturan Ahok dalam
acara Huárén gùshì- Huárén Shìjiè (华人故事 - 华人世界) di China
Central Television-4 (CCTV-4)?
5. Tujuan dan Signitifikasi Penelitian
1)
Menemukan
bentuk campur kode tuturan Ahok dalam acara Huárén gùshì- Huárén Shìjiè (华人故事 - 华人世界) di China Central Television-4 (CCTV-4)
dengan menjabarkan tuturan yang menggunakan campur kode.
2)
Menemukan
faktor-faktor yang melatarbelakangi penggunaan campur kode tuturan Ahok dalam
acara Huárén gùshì- Huárén Shìjiè (华人故事 - 华人世界) di China
Central Television-4 (CCTV-4) dengan menjabarkan tuturan yang menggunakan campur kode.
Adapun Manfaat Penelitian adalah
sebagai berikut:
1)
Manfaat
teoritis: penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pengetahuan
untuk ilmu sosiolingustik terutama tentang kajian campur kode dalam penggunaan
bahasa Mandarin.
2)
Manfaat
praktis: penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan referensi penelitian
sosiolingustik bagi berbagai pihak terutama terkait peristiwa campur kode dalam
penggunaan bahasa Mandarin.
6. Definisi Operasional
1)
Campur
kode: penggunaan unsur bahasa yang satu saat menggunakan bahasa lain yang
biasanya terjadi karena adanya perubahan situasi dan kondisi pada saat
terjadinya suatu peristiwa tutur.
2)
Tuturan
: segala sesuatu yang dituturkan atau diucapkan oleh manusia
7. Kerangka Teori
7.1 Campur Kode
Alih
kode dan campur kode sering terjadi pada masyarakat multilingual seperti pada
masyarakat indonesia. Indonesia sebagai negara berkembang yang selalu terbuka
dengan negara lain sangat memungkinkan bahwa masyarakatnya bisa menguasai lebih
satu bahasa. Masyarakat multilingual bisa menggunakan pilihan bahasa yang
dianggap efektif, komunikatif, dan sesuati dengan maksud yang ingin disampaikan
dalam berkomunikasi dengan sesama. Alih kode dan campur kode merupakan salah
satu cabang kajian sosiolinguistik. Dalam kajian sosiolinguistik, fenomena alih
kode dan campur kode bisa menjadi topik kajian yang menarik. Gejala alih kode
biasanya diikuti dengan gejala campur kode. Banyak pendapat mengenai pengertian
campur kode.
“Campur kode merupakan suatu keadaan
berbahasa ketika penutur mencampur dua atau lebih bahasa dengan saling
memasukkan unsur-unsur, sehingga unsur yang menyisip tersebut tidak lagi
mempunyai fungsi tersendiri.” (Suwito
(1983:68) dalam Wijana (2006:171))
Pendapatkan tersebut dapat diartikan bahwa campur kode
merupakan suatu suatu gejala berbahasa ketika pembicara menyelipkan ragam
bahasa yang lain ketika
sedang memakai bahasa tertentu dalam percakapannya. Penyelipan
ragam bahasa lain dalam artian ini bisa berupa bahasa yang seinduk maupun
bahasa yang tidak seinduk, misalnya saat pembicara menggunakan bahasa Jawa
Suroboyoan kemudian menyelipkan unsur bahasa Indonesia. Adapun banyak faktor
dan akibat yang bisa ditimbulkan oleh penyelipan unsur bahasa lain tersebut. Sejalan
dengan pendapat Suwito, Nababan juga menyatakan pengertian campur kode adalah
sebagai berikut:
“Campur kode yaitu suatu keadaan berbahasa
lain ialah bilamana orang mencampur dua (atau lebih) bahasa atau ragam bahasa
dalam suatu tindak bahasa tanpa ada sesuatu dalam situasi berbahasa yang
menuntut percampuran bahasa itu.” Nababan (1991:32)
Maksud
dari pernyataan di atas adalah sama seperti pendapat yang sebelumnya telah
dikemukakan oleh Suwito yaitu campur kode merupakan fenomena berbahasa saat
pembicara memasukkan unsur bahasa yang lain dalam suatu tindak tutur, namun
menurut Nababan keadaan atau kondisi berbahasa bisa memaksa atau menuntut
seseorang untuk mencampur suatu bahasa ke dalam bahasa lain saat peristiwa
tutur sedang berlangsung.
Berdasarkan
beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa campur kode merupakan
penggunaan unsur bahasa yang satu saat menggunakan bahasa lain yang biasanya
terjadi karena adanya faktor contohnya perubahan situasi dan kondisi pada saat
terjadinya suatu peristiwa tutur dan keterbatasan kosakata yang dipunyai oleh
pembicara.
7.2 Bentuk Campur
Kode
Bentuk
campur kode dapat berwujud:
1)
Penyisipan
unsur-unsur yang berwujud kata
Kata
merupakan unsur terkecil dalam pembentukan kalimat yang dapat berdiri sendiri.
Contoh: :
kamu harus semangat, aku yakin kamu pasti bisa memimpin acara ini, kamu orangnya capable kok, semangat ya!
kamu harus semangat, aku yakin kamu pasti bisa memimpin acara ini, kamu orangnya capable kok, semangat ya!
Kata
capable merupakan campur kode bahasa
Inggris yang berarti cakap atau mampu.
2)
Penyisipan
unsur-unsur yang berujud frasa
Frasa
adalah gabungan dua kata atau lebih.
Contoh:
:
nilai UTS Penerjemahanku bu hao banget. Sedih aku ngelihatnya.
nilai UTS Penerjemahanku bu hao banget. Sedih aku ngelihatnya.
Frase
bu hao merupakan campur kode bahasa Mandarin yang
terdiri atas dua kata yaitu bu yang
berarti tidak, dan hao yang berarti
bagus. Sehingga bu hao berarti tidak
bagus atau jelek.
3)
Penyisipan
unsur-unsur yang berwujud bentuk baster
Baster
merupakan hasil penggabungan dua unsur bahasa yang berbeda dan membentuk satu
makna baru yang berbeda dengan makna sebelumnya.
Contoh:
Motivator
itu sangat hebat, nge-brain washing
–nya bener-bener pinter.
nge-brain washing –nya merupakan penggabungan unsur bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Nge- dan – nya adalah prefiks dan sufiks dalam bahasa Indonesia, sedangkan brain washing adalah istilah dalam bahasa Inggris yang berarti cuci otak.
nge-brain washing –nya merupakan penggabungan unsur bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Nge- dan – nya adalah prefiks dan sufiks dalam bahasa Indonesia, sedangkan brain washing adalah istilah dalam bahasa Inggris yang berarti cuci otak.
4)
Penyisipan
unsur-unsur yang berwujud perulangan kata
Contoh:
Ayo, kita harus cepat packing-packing biar tidak ketinggalan bus!
Ayo, kita harus cepat packing-packing biar tidak ketinggalan bus!
packing-packing berasal dari bahasa
Inggris yaitu packing yang berarti
mengemas. Penggunaan reduplikasi kata packing
dalam packing-packing berarti siap-siap.
5)
Penyisipan
unsur-unsur yang berwujud ungkapan atau idiom
Contoh:
terima kasih sudah selalu stand by menjaga aku.
terima kasih sudah selalu stand by menjaga aku.
stand by berasal dari dua katadalam
bahasa Inggris yaitu stand yang
berarti berdiri, dan by yang berarti
dengan. Bila kedua kata tersebut digabungkan maka akan membentuk satu makna
baru yaitu siap.
6)
Penyisipan
unsur-unsur yang berwujud klausa
Klausa
sebagai satuan gramatikal yang minimalnya terdiri atas subjek dan predikat.
Contoh:
Sudah
tinggalkan saja dia, toh he don’t worth
it juga kan!
Pada
contoh diatas terlihat adanya campur kode bahasa Inggris berupa he don’t worth it yang berarti dia tidak
menghargainya.
7.3 Jenis-Jenis
Campur Kode
Campur
kode dibagi menjadi dua, yaitu :
1)
Campur
Kode ke Luar (Outer Code-Mixing)
Yaitu
percampuran ragam bahasa yang satu ke dalam bahasa yang lain yang tidak
serumpun. Contohnya bahasa Indonesia – bahasa Inggris – bahasa Mandarin.
2)
Campur
Kode ke Dalam (Inner Code-Mixing)
Yaitu
percampuran ragam bahasa yang satu ke dalam beberapa dialek bahasa tersebut.
Contohnya bahasa Indonesia-bahasa jawa Yogjakarta- bahasa jawa Suroboyoan.
7.4 Faktor-faktor
yang Melatarbelakangi Peristiwa Campur Kode
Campur
kode biasanya terjadi karena penuturnya adalah masyarakat multilingual yang
dalam berkomunikasi menggunakan lebih dari satu bahasa, seperti masyarakat
Indonesia. Pada fenomena campur kode, penutur menyelipkan atau menyisipkan
unsur bahasa lain tanpa disadarinya. Penutur terkadang secara spontan
menyebutkan unsur bahasa lain karena keterbatasan pengetahuan bahasa yang
dikuasainya. Biasanya dalam berkomunikasi, masyarakat multilingual akan
meyisipkan unsur bahasa lain dengan tujuan agar maksud yang ingin disampaikan
bisa tepat, oleh karena itu penutur memasukkan kata dari bahasa lain yang
dianggap sepadan dan paling komunikatif. Adapun faktor yang melatarbelakangi
fenomena campur kode ditinjau dari segi pribadi penuturnya adalah latar
belakang sikap, budaya, dan kebahasaan yang dimiliki penutur. Dalam pengertian
yang lebih luas faktor yang melatarbelakangi fenomena campur kode biasanya
adalah, bentuk penegasan dari penutur, memperjelas maksud, dan keterbatasan
pengetahuan bahasa yang dimiliki oleh seorang penutur sehingga mencari padanan
kata dalam istilah bahasa lain.
8. Metode penelitian
8.1 Rancangan Penelitian
Rancangan
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan penelitian
deskriptif kualitatif. Penelitian ini menggunakan rancangan tersebut karena
sesuai dengan tujuan penelitian yang sudah dijabarkan sebelumnya bahwa dalam
penelitian ini data yang dikumpulkan berupa kata-kata (data lisan) dari sebuah
video wawancara Ahok dalam acara Huárén Gùshì- Huárén Shìjiè (华人故事 - 华人世界) di China Central Television-4 (CCTV-4) dan
bukan berupa data angka, sehingga data yang sudah terkumpul akan dianalisis dan
dipaparkan secara deskriptif sesuai dengan fakta yang ada.
8.2 Penyediaan Data
8.2.1 Sumber Data
Sumber
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah video wawancara Ahok dalam
acara Huárén Gùshì- Huárén Shìjiè (华人故事 - 华人世界) di China
Central Television-4 (CCTV-4). Wawancara dilakukan oleh pihak CCTV-4 di
kantor Ahok yang beralamatkan di jalan Medan Merdeka Selatan 8-9 Blok F lantai
1 Gambir, Jakarta Pusat. Wawancara eksklusif Ahok tersebut ditayangkan di China
oleh pihak CCTV-4 pada 6 Mei 2014 dengan durasi yaitu 12 menit 50 detik. Video
tersebut juga di unggah di situs Youtube
oleh Singkawang Entertaiment pada 29 Agustus 2015 dan sudah dilihat oleh 35.473
viewer.
8.2.2 Korpus Data
1.
Ahok:
一千个朋友不够,, 一个apa, enemy, musuh, 敌人 很多。我讲这个话对的。可是不对给我们做官员的人,如果你要做这个reformation, 你要改变你要帮助人民, 你要听好听的话。 一个就很多了.
Ø Cara baca : Yīqiān gè
péngyǒu bùgòu,, yīgè apa, enemy, musuh, dírén hěnduō. Wǒ jiǎng zhège huà duì
de. Kěshì bùduì gěi wǒmen zuò guānyuán de rén, rúguǒ nǐ yào zuò zhège
reformation, nǐ yào gǎibiàn nǐ yào bāngzhù rénmín, nǐ yào tīng hǎotīng dehuà.
Yīgè jiù hěnduōle
Ø Arti: Kata pepatah:” seribu
orang teman tidak cukup , sebuah apa, enemy,
musuh, satu orang musuh terlalu banyak”.
Pepatah ini benar, tapi tidak benar bagi kami di birokrasi. jika Anda ingin melakukan
sebuah perubahan, Anda harus berubah untuk membantu orang. Anda harus sering
mendengarkan usulan orang lain
2.
Ahok:
我的父亲讲, 我们最好做官员。 不是做老板。我问为什么?如果我们有一千, apa namanya, satu miliyar itu apa?, one millions rupiah. 你可以帮助, 五百千, 两千人。
Ø Cara baca: Wǒ de
fùqīn jiǎng, wǒmen zuì hǎo zuò guānyuán. Bùshì zuò lǎobǎn. Wǒ wèn wèishéme?
Rúguǒ wǒmen yǒu yīqiān, apa namanya, satu miliyar itu apa?, One millions
rupiah. Nǐ kěyǐ bāngzhù, wǔbǎi qiān, liǎng qiān rén.
Ø Arti: Ayah saya mengatakan,
kita sebaiknya bekerja di pemerintahan, bukan menjadi pengusaha. saya bertanya
mengapa? Kalau kamu punya, apa namanya, satu miliyar itu apa?, Satu miliyar
rupiah. Kamu hanya bisa membantu dua ribu orang masing-masing 500 ribu rupiah.
3.
Ahok:
我是基督徒,我就跟我的太太讲, 怎么样我要做首长,她就跟我讲 up to you, 随便你了.
Ø Cara baca: Wǒ shì jī
dū tú, wǒ jiù gēn wǒ de tàitài jiǎng, zěnme yàng wǒ yào zuò shǒuzhǎng, tā jiù
gēn wǒ jiǎng up to you, suíbiàn nǐle.
Ø Arti: Saya seorang
Kristiani, saya katakan kepada istri saya, bagaimana? saya ingin menjadi seorang Gubernur?, lantas dia katakan ke
saya” terserah Anda”, apa pun yang Anda inginkan
4.
Ahok:
一个国家失败,为了他的官员很喜欢出钱, bribe, sogok,
nyuap, 所以我觉得我不可能做这样.
Ø Cara baca: Yī gè
guójiā shībài, wèile tā de guānyuán hěn xǐhuān chū qián, bribe, sogok, nyuap,
suǒyǐ wǒ juédé wǒ bù kěnéng zuò zhèyàng.
Ø
Ahok:
Sebuah negara hancur karena pejabatnya suka mengeluarkan uang, suap, sogok,
nyuap, jadi saya pikir saya tidak akan melakukan ini.
8.2.3 Pengumpulan Data
Metode
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode
observasi atau metode simak. Alasan penggunaan metode ini karena data yang
tersedia berupa video (data lisan) sehingga metode simak sangat cocok digunakan
untuk mengumpulkan data. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
menggunakan teknik sadap. Teknik sadap dilakukan dengan cara menyadap dan
menyimak video wawancara Ahok dalam acara Huárén Gùshì- Huárén Shìjiè (华人故事 - 华人世界) di China Central Television-4 (CCTV-4).
Teknik sadap yang digunakan termasuk dalam teknik simak bebas libat cakap.
Dalam penelitian ini peneliti tidak terlibat secara langsung dalam acara
tersebut. Selanjutnya teknik yang digunakan adalah teknik catat. Di samping
kegiatan menyimak, peneliti juga melakukan pencatatan. Pencatatan dilakukan
secara bersamaan pada saat peneliti menyadap atau menyimak video wawancara Ahok
dalam acara Huárén Gùshì- Huárén Shìjiè
(华人故事 - 华人世界) di China Central Television-4 (CCTV-4).
Selanjutnya akan dilanjutkan dengan menganalisis dan menyajikan seluruh data
yang sudah terkumpul.
8.3 Penganalisisan Data
8.3.1 Metode Analisis Data
Metode
analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah metode agih atau
segmentasi. Adapun metode agih yang digunakan adalah metode agih delisi atau
lesap. Alasan penggunaan metode agih delisi untuk menganalisis bentuk campur
kode dalam penelitian ini adalah karena sesuai dengan fokus penelitian yaitu
menganalisis campur kode, maka dalam penelitian ini peneliti akan melesatkan
segmen atau bagian yang bisa memunculkan
interpretasi peneliti mengenai campur kode tuturan Ahok dalam acara Huárén
Gùshì- Huárén Shìjiè (华人故事
- 华人世界) di China Central Television-4 (CCTV-4),
sehingga dapat diketahui kebenaran penganalisisan data dalam penelitian ini .
8.3.2 Pengujian Kesahihan
Pengujian
kesahihan dalam penelitian ini menggunakan triangulasi. Triangulasi yang
dimkasud adalah triangulasi sumber. Data yang sudah diperoleh akan dicek
kembali bahkan berulang-ulang.Data yang sudah didapatkan akan dipaparkan secara
deskriptif kemudian dipilah dan diklasifikasikan sesuai teori yang sudah
didapat peneliti. Peneliti akan melakukan analisis dan pemilahan dari semua
korpus data.
8.4
Campur
kode
|
Data
|
Korpus
data
|
Mengklasifikasikan
bentuk campur kode
|
mendeskripsikan
|
menafsirkan
|
Membuktikan
berdasarkan teori
|
Mengajikan
data
|
menyimpulkan
|
9. Prototipe Analisis
Data
9.1 Bentuk Campur Kode
1.
Ahok
: 一千个朋友不够, 一个apa, enemy, musuh, 敌人 很多。我讲这个对的话。(MM;DD, 02;24)
Data
(1) adalah data yang ingin disampaikan Ahok ketika ingin membicarakan pepatah
yaitu “ mempunyai seribu teman tidaklah cukup, tetapi mempunyai seorang musuh
sudahlah cukup, menurut saya pepatah ini benar”. Ahok ingin menyampaikan kata
musuh dalam bahasa Mandarin. Kata musuh dalam bahasa Mandarin adalah 敌人.
Kata
yang bergaris bawah dalam tuturan tersebut termasuk dalam kategori campur kode
berupa penyisipan unsur-unsur yang berwujud kata. Kata yang dimaksud adalah apa, enemy, musuh. Kata apa
merupakan kata dari bahasa Indonesia yang termasuk dalam kata tanya. Kata enemy
adalah kata dalam bahasa Inggris yang berarti musuh, kata enemy termasuk dalam
kategori kata benda (noun).
Selanjutnya kata musuh adalah kata dari bahasa Indonesia yang termasuk dalam
kategori kata benda. kata-kata yang bergaris bawah termasuk dalam kategori
penyisipan unsur-unsur yang berwujud kata, hal tersebut merujuk pada arti kata
itu sendiri yang berarti unsur terkecil dalam pembentukan kalimat yang dapat
berdiri sendiri.
Pada
data一千个朋友不够, 一个apa, enemy, musuh, 敌人 很多。我讲这个对的, apabila kata adalah
apa, enemy, musuh, maka tidak
akan ditemukan bentuk campur kode tuturan Ahok berupa penyisipan unsur-unsur
yang berwujud kata. Sehingga dapat diketahui bahwa kata adalah apa, enemy, musuh menunjukkan
adanya fenomena campur kode bahasa Inggris dan bahasa Indonesia dalam tuturan
Ahok. Tuturan tersebut termasuk dalam fenomena campur kode luar (Outer Code-Mixing). Campur kode luar
yaitu percampuran ragam bahasa yang satu ke dalam bahasa yang lain yang tidak
serumpun. Dalam tuturan tersebut Ahok menggunakan bahasa Mandarin – bahasa
Indonesia– bahasa Inggris.
2.
Ahok:
如果你要做这个reformation, 你要改变你要帮助人民, 你要听好听的话。(MM;DD, 02;36)
Data
(2) adalah data yang disampaikan Ahok pada saat membicarakan topik perubahan
untuk negara yang lebih baik. Ahok ingin menyampaikan bahwa “jika ingin
bereformasi, maka kita harus berubah, kita harus membantu orang banyak, kita
harus mendengarkan kalimat yang bijak ini”. Pada konteks ini Ahok ingin
menyebutkan kata reformasi dalam bahasa mandarin. Kata reformasi dalam bahasa
Mandarin yaitu 改革.
Berdasarkan
teori yang sudah ada, kata yang bergaris bawah termasuk dalam kategori campur
kode berupa penyisipan unsur-unsur yang berwujud kata. Kata reformation adalah kata dari bahasa
Inggris yang berupa kata benda (noun).
Sedangkan kata-kata yang digunakan Ahok dalam tuturan sebelumnya adalah
kata-kata dalam bahasa Mandarin. Hal tersebut menunjukkan bahwa adanya fenomena
campur kode bahasa Inggris dalam tuturan Ahok pada saat menggunakan bahasa Mandarin
berupa penyisipan unsur-unsur yang berwujud kata yaitu kata reformation.
Data如果你要做这个reformation yang berarti “apabila kamu ingin melakukan
sebuah reformasi” dapat dianalisis menggunakan teknik lesap. Apabila kata reformation dihilangkan, sehingga hanya
ada kata-kata 如果你要做这个...... 你要改变你要帮助人民, 你要听好听的话, maka tidak akan
ditemukan bentuk campur kode tuturan Ahok berupa penyisipan unsur-unsur yang
berwujud kata. Sehingga dapat diketahui bahwa Kata reformation menunjukkan adanya fenomena campur kode bahasa Inggris
dalam tuturan Ahok. Tuturan tersebut termasuk dalam fenomena campur kode luar (Outer Code-Mixing). Campur kode luar
yaitu percampuran ragam bahasa yang satu ke dalam bahasa yang lain yang tidak
serumpun. Dalam tuturan tersebut Ahok menggunakan bahasa Mandarin – bahasa
Inggris.
3.
Ahok
: 我的父亲讲,我们最好是做官员,不是做老板, 我讲为什么, 如果我们有一千, apa namanya, satu
miliyar itu apa?, one millions rupiah. 你可以帮助, 五百千, 两千人. (MM;DD, 05;26)
Data
(3) adalah data yang ingin disampaikan Ahok yang berarti “ ibuku pernah bilang,
kita lebih baik menjadi pegawai negeri, tidak menjadi Boss, saya bertanya
mengapa?, ibu menjawab jika kita mempunyai satu miliyar rupiah kita bisa
membantu dua ribu sampai lima ribu orang”.
Pada tuturan tersebut Ahok ingin menyampaikan satu miliyar rupiah dalam
bahasa Mandarin.
kata
yang bergaris bawah di atas termasuk dalam kategori campur kode berupa
penyisipan unsur-unsur yang berwujud frase dan kata bilangan. Frasa adalah
gabungan dua kata atau lebih yang tidak dapat berdiri sendiri. apa namanya merupakan frasa dalam
bahasa Indonesia yang berupa frasa yang mengandung kata tanya yaitu kata apa. satu miliyar itu apa? Juga
merupakan frasa dalam bahasa Indonesia, sedangkan one millions rupiah adalah kata bilangan dalam bahasa Inggris.
Ahok dalam tuturan sebelumnya adalah kata-kata dalam bahasa Mandarin. Hal
tersebut menunjukkan bahwa adanya fenomena campur kode bahasa Inggris dan
bahasa Indonesia dalam tuturan Ahok pada saat menggunakan bahasa Mandarin
berupa penyisipan unsur-unsur yang berwujud frase dan kata bilangan yaitu apa namanya, satu miliyar itu apa?, one
millions rupiah.
Data
(3) dapat dianalisis menggunakan teknik lesap. Apabila kata apa namanya, satu miliyar itu apa?, one
millions rupiah., maka tidak akan ditemukan bentuk campur kode tuturan
Ahok berupa penyisipan unsur-unsur yang berwujud frase dan kata bilangan.
Sehingga dapat diketahui bahwa kata yang bergaris bawah menunjukkan adanya fenomena campur kode bahasa Inggris dan bahasa
Indonesia dalam tuturan Ahok. Tuturan tersebut termasuk dalam fenomena campur
kode luar (Outer Code-Mixing). Campur
kode luar yaitu percampuran ragam bahasa yang satu ke dalam bahasa yang lain
yang tidak serumpun. Dalam tuturan tersebut Ahok menggunakan bahasa Mandarin –
bahasa Indonesia– bahasa Inggris.
4.
Ahok:
我是基督徒,我就跟我的太太讲, 怎么样我要做首长,她就跟我讲 up to you, 随便你了。(MM;DD, 09;26)
Data
(4) adalah data saat Ahok membicarakan topik penvcalonannya sebagai gubernur
DKI. Tuturan tersebut berarti “ saya adalah seorang kristiani, saya dan istri
saya berbicara, bagaimana kalau saya ingin menjadi seorang gubernur?, dan istri
saya menjawab terserah padamu saja”. Pada tuturan ini Ahok ingin menyampaikan
ungkapan terserah dalam bahasa Mandarin. Ungkapan terserah dalam bahasa
Mandarin yaitu 随便你了.
up to you merupakan kategori
campur kode berupa penyisipan unsur-unsur yang berwujud ungkapan atau idiom. up to you berasal dari kata bahasa Inggris yang berarti
terserah padamu. Apabila kata up to you dihilangkan, maka tidak akan ditemukan bentuk
campur kode tuturan Ahok berupa penyisipan unsur-unsur yang berwujud ungkapan.
Sehingga dapat diketahui bahwa kata yang bergaris bawah menunjukkan adanya fenomena campur kode bahasa Inggris dalam
tuturan Ahok. Tuturan tersebut termasuk dalam fenomena campur kode luar (Outer Code-Mixing). Campur kode luar
yaitu percampuran ragam bahasa yang satu ke dalam bahasa yang lain yang tidak
serumpun. Dalam tuturan tersebut Ahok menggunakan bahasa Mandarin– bahasa
Inggris.
5.
Ahok
: 一个国家失败,为了他的官员很喜欢出钱, bribe, sogok, nyuap, 所以我觉得我不可能做这样。(MM;DD, 10;20)
Data
(5) adalah data yang ingin disampaikan Ahok pada saat membicarakan bagaimana
cara Ahok membangun negara yang maju dan lebih baik. Tuturan diatas berarti “
suatu negara yang sedang mengalami masalah dikarenakan pegawainya sangat suka
mengeluarkan uang, menyogok, oleh karena itu saya merasa saya tidak boleh
berbuat demikian”. Ahok ingin menyampaikan kata menyuap. Menyuap dalam bahasa
Mandarin adalah huìlù 贿赂,
tetapi Ahok menyampaikannya dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia.
Kata
yang bergaris bawah di atas termasuk dalam kategori campur kode berupa
penyisipan unsur-unsur yang berwujud kata. Kata yang dimaksud adalah bribe, sogok, nyuap. Kata bribe merupakan kata dari bahasa Inggris
yang termasuk dalam kata kerja. Kata bribe adalah kata dalam bahasa Inggris
yang berarti menyuap atau menyogok. Selanjutnya kata sogok dan nyuap adalah kata dari bahasa
Indonesia yang termasuk dalam kategori kata kerja. kata-kata yang bergaris
bawah termasuk dalam kategori penyisipan unsur-unsur yang berwujud kata karena
merujuk pada arti kata itu sendiri yang berarti unsur terkecil dalam pembentukan
kalimat yang dapat berdiri sendiri.
Data
(3) dapat dianalisis menggunakan teknik lesap. Apabila kata bribe, sogok, nyuap, maka tidak akan ditemukan bentuk campur kode
tuturan Ahok berupa penyisipan unsur-unsur yang berwujud kata kerja. Sehingga
dapat diketahui bahwa kata yang bergaris bawah menunjukkan adanya fenomena campur kode bahasa Inggris dan bahasa
Indonesia dalam tuturan Ahok. Tuturan tersebut termasuk dalam fenomena campur
kode luar (Outer Code-Mixing). Campur
kode luar yaitu percampuran ragam bahasa yang satu ke dalam bahasa yang lain
yang tidak serumpun. Dalam tuturan tersebut Ahok menggunakan bahasa
Mandarin-bahasa Inggris- bahasa Indonesia.
9.2 Faktor yang melatarbelakangi adanya peristiwa campur kode
Dari 5 data
yang sudah didapatkan di atas, ada berbagai faktor yang menyebabkan adanya
fenomena campur kode tuturan Ahok dalam acara Huárén Gùshì- Huárén Shìjiè (华人故事 - 华人世界) di China Central Television-4 (CCTV-4),
faktor-faktor tersebut adalah (1) lupa, hal tersebut bisa dilihat pada saat
Ahok menyebutkan apa namanya pada
saat akan menyebutkan kata musuh daklam bahasa Mandarin, hal ini bisa
mengindikasikan bahwa sebenarnya Ahok sudah tau kata yang dimaksud, namun
karena ia lupa maka ia secara spontan menyebutkan apa namanya, kemudian menyebutkan istilah yang ia maksud dalam
bahasa lain untuk memperjelas kata yang ia maksud tersebut. (2) kurangnya pengetahuan Ahok dalam kosakata bahasa Mandarin,
hal tersebut bisa dilihat dari kata apa
yang ucapkan oleh Ahok. Kata apa yang
telah diucapkan Ahok yang diikuti dengan ekspresi Ahok yang terlihat gugup dan
bingung menunjukkan bahwa Ahok masih belum menguasai sepenuhnya bahasa
Manadarin, sehingga menyebabkan Ahok mencari padanan kata yang diambil dari
kata bahasa Indonesia dan bahasa Inggris sesuai dengan kata yang ingin
disampaikan. Hal tersebut juga diperkuat dengan narasiyang terdapat di bagian
awal acara yang disampaikan narator bahwa “ meskipun bahasa Mandarin Ahok tidak
lancar, dan durasinya hanya setengah jam, namun Ahok tetap bersikeras
menggunakan bahasa Mandarin dalam acara wawancatra tersebut”. (3) bentuk
penegasan, hal tersebut terlihat pada saat Ahok mengatakan kata reformation. Pada saat Ahok menyampaikan
kata tersebut Ahok terlihat begitu yakin walaupun sebenarnya Ahok harus
menyampaiakan dalam bahasa Mandarin, namun pada tuturan tersebut Ahok
menyebutkan dalam bahasa Inggris. Kata reformation
merupakan bentuk penegasan Ahok, mengingat kondisi yang ada di pemerintahan
Indonesia sekarang ini, Ahok ingin menegaskan bahwa perlu adanya suatu gerakan
perubahan, perubahan tersebut bisa berbentuk tindakan untuk membantu warga.
Jadi dapat disimpulkan bahwa faktor yang menyebabkan adanya fenomena campur
kode tuturan Ahok dalam acara Huárén Gùshì- Huárén Shìjiè (华人故事 - 华人世界) di China Central Television-4 (CCTV-4)
adalah faktor lupa, kurangnya pengetahuan mengenai bahasa Mandarin Ahok, dan
bentuk penegasan dari apa yang dimaksud Ahok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar